KABARIKU – Berita mengejutkan datang dari dunia sepakbola. Diego Armando Maradona, mega bintang sepakbola dunia dari Argentina, meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) akibat henti jantung.
Ia meninggal di Tigre, Provinsi Buenos Aires, Argentina.
Presiden Argentina Alberto Fernandez langsung menyatakan hari berkabung nasional selama tiga hari. Selain itu, pihak kepresidenan pun mengumumkan jenazah Maradona disemayamkan di istana presiden di Buenos Aires selama hari berkabung nasional dari Kamis hingga Sabtu.
“Kamu membawa kami ke tempat tertinggi di dunia. Kamu membuat kami luar biasa bahagia. Kamu adalah yang terbaik dari semua. Terima kasih telah hadir, Diego. Kami akan merindukanmu di sisa hidup kami,” tulis Presiden Argentina Alberto Fernandez dalam akun Instagramnya.
Sekilas Profil Maradona
Diego Armando Maradona lahir dari keluarga miskin di Lanús, Provinsi Buenos Aires, Argentina, 30 Oktober 1960.
Pada usia 10 tahun bakat sepak bolanya ditemukan oleh pemandu bakat klub Agentinos Juniors. Dua tahun kemudian dia menjadi maskot klub tersebut bernama Los Cebollitas (Bawang Kecil).
Tahun 1981, Maradona bermain bersama klub Boca Juniors. Berkat keberadaan Maradona, klub tersebut menjadi juara liga untuk pertama kalinya.
Maradona memulai debutnya bersama Argentina pada usia 16 tahun melawan Hongaria pada 27 Februari 1977. Pada usia 18 tahun Maradona berpartisipasi dalam Piala Dunia Junior yang diselenggarakan di Jepang. Saat itu Argentina sempat berhadapan dengan Indonesia dengan hasil 5-0. Maradona mencetak 2 gol bersama Ramón Díaz yang mencetak hattrick.
Kehebatan Maradona sangat terlihat pada pentas Piala Dunia 1986 di Meksiko. Banyak yang menyebut,pada ajang itu, hampir sendirian ia mengantarkan Argentina keluar sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya. Argentina pertama kali menjadi juara dunia pada tahun 1978 di Argentina.
Pada Piala Dunia FIFA di Meksiko tersebut, Maradona membuat gol terbaik sepanjang masa versi FIFA yaitu ketika Argentina bertemu Inggris di babak perempat final. Pada saat itu Maradona melakukan sprint sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5 orang pemain Inggris (Glenn Hoddle, Peter Beardsley, Steve Hodge, Peter Reid, Terry Butcher) dan menaklukkan kiper kenamaan Inggris, Peter Shilton. Semua itu dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu kurang lebih 10 detik.
Pada ajang itu pula Maradona membuat gol yang kontroversial yang kemudian melahirkan sebutan Tangan Tuhan sebab gol tersebut diciptakan dengan bantuan tangan.
Klub
Usai Piala Dunia 1982, Maradona bermain bersama FC Barcelona. Di sini ia berhasil mengantarkan Barcelona meraih Copa del Rey, mengalahkan musuh bebuyutan FC Barcelona, Real Madrid. Bersama Maradona, Barcelona pun meraih Piala Super Spanyol, mengalahkan Athletic de Bilbao.
Dari Barcelona, Maradona pindah ke SSC Napoli, Italia, pada tahun 1984. Di sini pun ia berhasil membawa timnya menjadi juara Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah Napoli. Kemudian Selain itu, ia juga membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987. Setahun kemudian (musim 88/89), Napoli mengalahkan Vfb Stuttgart untuk menjadi juara Piala UEFA.
Dari Napoli, ia berpindah-pindah klub. sempat ke Sevilla, Newells Old Boys, dan akhirnya kembali ke Argentina bergabung dengan Boca Juniors kembali.
Pada 2008, Maradona terpilih menjadi pelatih kepala Argentina. Pada debutnya sebagai pelatih baru tim Tango, Maradona berhasil membawa timnya menumbangkan Skotlandia 1 – 0 di Glasgow. Skotlandia. Maradona juga menunjuk Javier Mascherano, gelandang Barcelona sebagai kapten baru timnas. Dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Maradona mengantarkan Argentina melaju sampai babak perempat final di mana Argentina dikalahkan oleh Jerman dengan skor telak 4-0. Maradona kemudian dipecat pada bulan Juli 2010. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post