Ada Isu 18 Menteri akan Direshuffle, Ini Jawaban Istana

KABARIKU – Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, menepis isu rehuffle kabinet yang dihembuskan Ketua Presidium IPW (Indonesia Police Watch), Neta S Pane.

Fadjreol menyatakan, seluruh jajaran pembantu Presiden Jokowi sekarang ini tengah fokus menangani virus Corona dan dampaknya, terutama pemulihan ekonomi.

“Jadi, tak ada reshuffle. Semua menteri fokus dan bekerja keras menghadapi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional,” katanya, Jumat (21/8/2020).

Keterangan Fajdroel diberikan kepada sejumlah wartawan sehari setelah Neta memberikan pernyataan tertulis kepada sejumlah media soal reshuffle.

Dalam keterangannya Neta menyatakan, pihaknya mendapat informasi Jokowi akan me-reshuffle menteri. Reshuffle akan dilakukan setelah pergantian Panglima TNI.

Neta pun menyebutkan jumlahnya. Menurutnya, menteri yang akan diganti atau berganti posisi setidaknya sebanyak 11 orang, dan paling banyak 18 orang.

“Rotasi dan pergantian kabinet sepertinya akan dilakukan Presiden Jokowi setelah pergantian Panglima TNI. Sementara pergantian Kapolri akan dilakukan sesuai jadwal, yakni pensiunnya Jenderal Idham Azis pada awal Januari 2021. Demikian informasi yang diperoleh dari berbagai sumber,” ujar Neta.

Neta bahkan merinci nama-nama menteri yang akan diganti atau bergeser posisi. Mereka adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menpora Zainudin Amali, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menaker Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Mensos Juliari P Batubara.

Kemudian Menteri Kominfo Johnny G Plate, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, dan Kepala Bulog Budi Waseso. IPW mengatakan, PDIP akan mendapat tambahan pos menteri.

Terkait pernyataan IPW, tak hanya pihak Istana yang menepis isu ini, melainkan juga pihak Partai PDI Perjuangan.

“Reshuffle muncul dari Presiden, bukan dari pengamat, bukan juga dari partai politik pendukungnya, tetapi dari Bapak Presiden. Dan kami meyakini nanti Pak Jokowi pasti akan melakukan dialog dengan pimpinan parpol,” ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat konferensi pers, Jumat (21/8/2020).

Hasto meminta seluruh kader PDI Perjuangan yang bertugas menjadi menteri di kabinet Jokowi terus bekerja.

Menurut Hasto, jika memang rencana reshuffle tersebut ada, itu adalah hak prerogatif presiden dan dipsatikan sudah mellaui pertimbangan yang sangat matang. (Ref)

Tinggalkan Balasan