KABARIKU – Warga Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyambut baik rencana beroperasinya kereta api jalur Cibatu-Garut pada Februari 2020.
Ini berarti, dalam waktu hanya tiga bulan lagi, warga Cibatu dan warga di wilayah Garut Utara lainnya, bisa menikmati pelayanan jasa angkutan massal milik pemerintah tersebut setelah vakum selama 36 tahun. Seperti diketahui, kereta api Cibatu-Garut berhenti beroperasi sejak tahun 1986.
Seperti diberitakan berbagai media, Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung, Fredi Firmansyah, menyatakan, sekitar bulan Februari kereta api Cibatu-Garut ditargetkan sudah bisa beroperasi. Hal itu terkait dengan pengerjaan pembangunan sarana prasarana reaktivasi kereta api Cibatu-Garut yang sudah mencapai sekitar 85 persen.
Untuk tahap awal, lanjutnya, pihak PT KAI akan mengoptimalkan terlebih dahulu jalur Garut – Cibatu.
“Sehingga warga Garut Kota dan sekitarnya yang akan menggunakan jasa kereta api menuju Jakarta atau Jawa, bisa kembali naik di Stasiun Cibatu. Nah dari Cibatu bisa naik kereta lain ke kota tujuan,” ujar Fredi di sela-sela acara pengobatan gratis di Stasiun Wanaraja, Kecamatan Wanaraja, Selasa (26/11/2019).
Berapa harga tiket kereta api Cibatu-Garut? Fredi belum bisa mengungkapkan. Namun ia mengatakan, PT KAI akan menjalankan kereta api ekonomi pada awal-awal
Terkait pernyataan Fredi soal tarif tiket, Dadang Sulaeman, tokoh masyarakat Cibatu dan juga Kepala Desa Cibatu, berharap besarannya tak melebihi harga tiket Kereta Api Elok Cibatu-Purwakarta (dikenal Kereta Api Jin Wes) yang harganya Rp 8000 saja.
Menurutnya, jarak Cibatu-Bandung sekitar 60 km, dan lebih jauh lagi jarak Cibatu-Purwakarta, akan tetapi harga tiket kereta api Cibatu-Purwakarta (via Stasion Bandung) sangat terjangkau oleh masyarakat yakni sekitar Rp 8000.
“Jarak Cibatu-Garut sekitar 20 km-an, seharusnya tarifnya lebih murah lagi, atau maksimal sama dengan harga tiket Cibatu-Purwakarta,” ujarnya. (Ref)