Jakarta, Kabariku– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penahanan terhadap terhadap tersangka Direktur PT Solata Sukses Membangun (PT SSM) Marthen Toding (MT) sebagai penyuap Bupati Mamberamo Tengah, Papua Ricky Ham Pagawak (RHP).
Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan Ali Fikri, SH., mengatakan, MT selaku Pihak Pemberi dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya, dari pelaksanaan berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua.

“Tersangka MT selama 20 hari pertama terhitung 14 September hingga 3 Oktober 2022 di Rutan KPK Kavling C1,” kata Ali Fikri dalam keterangannya, dikutip Kamis (15/9/2022).
Ali menjelaskan, MT diduga melakukan pendekatan dan penawaran sejumlah uang kepada RHP agar bisa mendapatkan paket proyek di masa kepemimpinan RHP sebagai Bupati Mamberamo Tengah.
“RHP sepakat dan bersedia lalu memerintahkan pejabat pada Dinas Pekerjaan Umum mengkondisikan proyek yang anggarannya besar diberikan salah satunya kepada MT,” jelas Ali.
Disebutkan, MT mendapatkan 3 paket pekerjaan senilai Rp9,4 Miliar, berupa pembangunan Guest House, sesuai arahan dan perintah RHP.
“Pemberian uang oleh MT melalui transfer rekening bank menggunakan nama beberapa orang kepercayaan RHP. Besaran uang minimal sejumlah sekitar Rp300 juta hingga mencapai Miliaran Rupiah,” terang Ali.
Atas perbuatannya, MT sebagai Pihak Pemberi disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Terkait hal itu, KPK terus berupaya melakukan pencarian keberadaan Tersangka RHP yang telah ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
“KPK memintanya untuk segera menyerahkan diri agar proses penanganan perkara dapat berjalan secara efektif. Sehingga para pihak terkait bisa segera mendapatkan kepastian hukum,” tutup Ali.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan MT bersama tiga orang lainnya sebagai tersangka dalam perkara ini, yaitu:
1. RHP Bupati Mamberamo Tengah periode 2013-2018 dan 2018-2023;
2. Simon Pampang (SP) Pihak Swasta, Direktur Utama PT Bina Karya Raya (PT BKR); dan
3. Jusieandra Pribadi Pampang (JPP) yang notabene merupakan bapak dan anak SP merupakan Pihak Swasta, Direktur PT Bumi Abadi Perkasa (PT BAP).
Adapun Tersangka SM dan JPP telah dilakukan penahanan sejak 8 September 2022 lalu.
Sebagai informasi Ricky Ham Pagawak masuk dalam DPO KPK Dugaan Tindak Pidana Pelaku tindak pidana korupsi menerima hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang/jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah dan penerimaan lainnya.

foto dok KPK
Penerapan Pasal, Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 dan/atau pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.***
*Siaran Pers_71/HM.01.04/KPK/56/09/2022
Jakarta, 14 September 2022
Red/K.000
BACA juga berita menarik lainnya KLIK disini
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post