• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Minggu, Juli 6, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Kabar Peristiwa

Dokter Kepresidenan RSPAD Sarankan Terapi CAPD bagi Pasien Gagal Ginjal

Redaksi oleh Redaksi
2 Maret 2020
di Kabar Peristiwa
A A
0
Puluhan pasien gagal ginjal mengikuti seminar kesehatan yang digelar Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) bekerjasama dengan Fresenius Medical Care di Jakarta, Minggu (1/3/2020). (*)

Puluhan pasien gagal ginjal mengikuti seminar kesehatan yang digelar Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) bekerjasama dengan Fresenius Medical Care di Jakarta, Minggu (1/3/2020). (*)

ShareSendShare ShareShare

KABARIKU – Bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis, selain transplantasi ginjal dan hemodialisis (HD), terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) salah satu terapi yang lebih efektif dan efisien yang dapat dipertimbangkan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Menurut dokter kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, dr. Jonny, Sp.PD-KGH, M.Kes, MM, CAPD atau yang dikenal cuci darah yang dilakukan lewat perut adalah dialisis yang tidak berhenti selama 24 jam terus menerus dengan menggunakan membran peritoneum (selaput dalam rongga perut) sebagai filter untuk mengeluarkan sisa metabolisme dan cairan dari darah.

RelatedPosts

Serangan Israel Tewaskan Elit Militer Iran, Kedubes di Jakarta Serukan Dukungan Internasional

Sempat Melawan, Buron Senjata Api Ilegal Edy Gogol Diringkus di Lokasi Wisata Deli Serdang

Kritik Jenderal Berujung Teror: YLBHI Siap Dampingi ASN Kemenkeu dan Beri Bantuan Hukum

“Dialisis tidak menggunakan mesin, sehingga pasien bisa bergerak kemana saja, tanpa berada di rumah sakit seperti HD selama 4 atau lima jam,” kata Jonny saat berbicara dalam seminar “Meningkatkan Kualitas Terapi CAPD Pada Pasien Gagal Ginjal”, di Jakarta, Minggu (01/03).

Acara yang digelar oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) bekerjasama dengan Fresenius Medical Care itu dihadiri kurang lebih 60 pasien gagal ginjal.

Jonny mengatakan, metode CAPD ini menggunakan peritoneum sebagai filter untuk mengeluarkan sisa sampah dari darah, ini bertindak sebagai ginjal buatan.

“Ginjal buatanitu seperti mesin hemodialisa yang berada di rumah sakit. Kalau terapi CAPD ini menggunakan selaput rongga perut,” imbuhnya.

Menurut Jonny, jika program CAPD dijalankan dengan baik maka kualitas pasien akan lebih baik dan kemudian bisa menghemat secara ekonomis.

“Kalau kualitas pasien baik, kemungkinan dia butuh biaya perawatan lebih rendah. Ini akan menghemat biaya,” ujarnya.

Baca Juga  24 Tahun Berlalu, Relawan untuk Kekerasan Terhadap Perempuan: "Saya Akan Terus Bersuara untuk Mei 1998"

Pemimpin program CAPD di rumah sakit kebanggaan TNI Angkatan Darat itu menambahkan, terapi CAPD lebih fleksibel dibandingkan terapi hemodialisis (HD) karena bisa dilakukan dimana saja dengan tetap mempertimbangkan ruangan yang bersih dan pencahayaan yang baik.

Tindakan ini, kata dia, bisa dilakukan di kantor bahkan dalam perjalanan. Produktifitas pun lebih baik dan hemat.

“Kalau HD, pasien yang produktif akan kehilangan waktu kerja dan waktu bersosialisasi dengan lingkungan,” katanya.

Jonny mengatakan, CAPD juga bisa mempertahankan sisa fungsi ginjal ketimbang terapi HD. Pasalnya, proses pengeluaran cairan dilakukan setiap hari dan tubuh pasien akan terasa lebih sehat dan nyaman.

“Berbeda dengan HD, cairan yang berlebih ditarik dari dalam tubuh keluar ke mesin, maka di dalam pembuluh darah akan kekurangan air, sehingga kalau kurang, alirah darah ke ginjal berkurang, maka sel yang masih bagus akan terganggu. Itu kenapa orang HD lama-lama tidak bisa kencing,” ungkapnya.

Baginya terapi CAPD tidak serta merta bisa dijalankan semua pasien. Dokter yang masih terlihat muda ini memberi contoh, seperti pasien yang mempunyai riwayat kehilangan fungsi peritoneum.

“Yang mempunyai cacat mekanis yang tidak dapat diperbaiki sehingga meningkatkan resiko infeksi bila terapi dengan CAPD dipakai, seperti, hernia, omphalocele, gastroschisis, hernia diafragma, dan ekstropfi kandung kemih,” ungkapnya.

Dia berharap banyak tenaga kesehatan yang mau menjelaskan ketika pasien gagal ginjal sudah dinyatakan harus dialisis bahwa ada tiga terapi yang bisa dipilih sesuai kebutuhannya.

“Selama ini hanya diberi dua pilihan, kalau tidak cuci darah lewat mesin ya melakukan cangkok ginjal. Terapi perut harus juga dijadikan alternatif. Pasien harus mendapat informasi lengkap akan ketiga terapi itu. Biarkanlah pasien yang menentukan pilihannya, karena itu yang terbaik buat mereka,” katanya.

Baca Juga  Kasus Penangkapan Wartawan, Ketua Umum IWO: Para Wartawan Harus Tenang dan Jernih Melihat Peristiwa

Sementara itu, senior business unit manager Fresenius Medical Care, Astry Tri Astuti berkomitmen untuk selalu mendukung adanya layanan dialisis, salah satunya CAPD di Indonesia dengan memberikan edukasi dan kesadaran kesehatan ginjal kepada masyarakat luas.

Menurutnya, untuk pasien CAPD kita sudah mempersiapkan dengan baik dan mempelajari kendala apa saja yang dihadapi pasien.

“Secara pelayanan dan service logistik, kami berkomitmen bisa melayani pasien sampai ke seluruh Indonesia dan membawa cairan yang mereka butuhkan sampai tiba ke rumah pasien,” pungkasnya. (*)

Berita kiriman dari Pengurus Pusat Pengurus Pusat Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI).

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: KPCDI
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Pembangunan Jalan di Gunung Cikuray Menuai Protes

Post Selanjutnya

Presiden Jokowi: Dua Warga Indonesia Positif Terjangkit Corona

RelatedPosts

Serangan Israel Tewaskan Elit Militer Iran, Kedubes di Jakarta Serukan Dukungan Internasional

14 Juni 2025
Penangkapan Edy Suranta Gurusinga alias Godol di kawasan Pemandian Alam Kenan, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara

Sempat Melawan, Buron Senjata Api Ilegal Edy Gogol Diringkus di Lokasi Wisata Deli Serdang

1 Juni 2025
capture dok YLBHI

Kritik Jenderal Berujung Teror: YLBHI Siap Dampingi ASN Kemenkeu dan Beri Bantuan Hukum

25 Mei 2025
Polsek Cilawu dan Tim Gabungan lakukan evakuasi pendaki hilang di Gunung Cikuray Garut

Dua Hari Pencarian, Pendaki Gunung Cikuray Ditemukan Selamat Dievakuasi Tim Gabungan

16 Mei 2025

TNI-Polri Lakukan Pengamanan dan Penanganan Pasca Ledakan Disposal Amunisi Cibalong Garut

13 Mei 2025
Bali mengalami pemadaman listrik serentak

Bali Blackout: Gangguan Kabel Laut Sebabkan Pemadaman Serentak, Masyarakat Diimbau Tenang

2 Mei 2025
Post Selanjutnya
Presiden Joko Widodo. (*)

Presiden Jokowi: Dua Warga Indonesia Positif Terjangkit Corona

Pasangan Ibu dan Anak Positif Corona, Ternyata Warga Depok Jabar

Discussion about this post

KabarTerbaru

Utusan Khusus Presiden Zita Anjani Dorong Kader Perempuan IMM Ambil Peran di Berbagai Bidang

5 Juli 2025

REPDEM Sebut Tuntutan Terhadap Hasto Tak Berdasar, Siap Kawal Sidang Hingga Putusan Hakim

5 Juli 2025
Kedubes RI di Bangkok

Mulai Hari Ini, 24 Calon Dubes RI untuk Washington hingga Tokyo Jalani Uji Kelayakan di DPR

5 Juli 2025
Mantan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh wafat pada Jumat (4/7/2025)

Mantan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh Wafat, Dimakamkan secara Militer di TMP Kalibata

5 Juli 2025

KPK Pastikan Pelajari Dokumen Soal “Misi Budaya” Istri Menteri UMKM

5 Juli 2025

Serap Aspirasi, Yudha Puja Turnawan Gandeng SKPD Atasi Masalah Warga

4 Juli 2025
Ade Armando

Ade Armando Diangkat Jadi Komisaris Anak Usaha PLN, Dua Tahun Setelah Mundur dari PNS

4 Juli 2025
Sekretaris Jenderal Pasbata Jokowi-Prabowo, Budiyanto Hadinagoro, menantang Roy Suryo bertinju atau MMA/Istimewa

Sekjen Pasbata Budiyanto Tantang Roy Suryo Tinju atau MMA, Terserah

4 Juli 2025
Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman

Istri Menteri UMKM Dituding Pakai Fasilitas Negara ke Eropa, Maman Abdurrahman Klarifikasi Langsung ke KPK

4 Juli 2025

Kabar Terpopuler

  • Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DNIKS Dukung Porturin Sukseskan Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2025 di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Sekjen MPR Diduga Terima Rp17 Miliar dari Commitment Fee Pengadaan Barang dan Jasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Dalami Kasus EDC Bank BRI Senilai Rp2,1 Triliun, 13 Orang Dicekal Usai Penggeledahan di Dua Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah: Sempat Shalat Sunah di Depan Kabah dan Cium Hajar Aswad

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.