Jakarta, Kabariku – Pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait komitmen pemerintah mengambil alih tanggung jawab proyek Kereta Cepat Indonesia–Cina (KCIC) mendapat apresiasi tinggi dari kalangan pemuda nasional. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Sandri Rumanama, menilai langkah Presiden mencerminkan kepemimpinan yang tegas dan berani dalam menjaga kehormatan bangsa di mata dunia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa proyek KCIC kini sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab pemerintah Indonesia.
“Saya sudah katakan, Presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi tidak usah ribut, kita mampu. Dan kita kuat,” ujar Presiden Prabowo Subianto.
Menanggapi pernyataan tersebut, Sandri menyampaikan penghargaan dan rasa bangga terhadap sikap kenegarawanan Presiden. Menurutnya, keberanian Prabowo mengambil tanggung jawab langsung merupakan cerminan karakter pemimpin sejati yang siap menanggung risiko demi kepentingan bangsa.
“Pernyataan Presiden soal KCIC menunjukkan karakter kepemimpinan yang kuat. Seorang pemimpin harus berani mengambil risiko atas setiap persoalan yang dihadapi. Kami bukan hanya salut, tetapi juga memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden,” ujar Sandri Rumanama di Jakarta.
Tokoh muda yang juga Direktur Haidar Alwi Institut itu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memahami pernyataan Presiden sebagai bentuk tanggung jawab kepala negara dalam menjaga martabat dan kehormatan bangsa.
“Ini persoalan harga diri bangsa. Pernyataan Presiden menunjukkan sikap kenegaraan beliau dalam menjaga reputasi Indonesia di mata dunia internasional,” tambahnya.
Sandri menjelaskan, proyek KCIC merupakan kerja sama bilateral yang melibatkan mekanisme kontrak internasional. Karena itu, penyelesaiannya tidak semata menjadi tanggung jawab pihak pengelola, tetapi juga negara sebagai pihak yang berdaulat dalam hubungan kerja sama tersebut.
Menurutnya, langkah Presiden Prabowo sudah tepat. Dalam skema business to business (B to B), setiap pihak harus saling menghormati agar kepercayaan dan reputasi Indonesia di mata mitra internasional tetap terjaga.
“Sebagai kepala negara dan pemerintahan, Presiden telah mengambil langkah yang benar. Kita harus menghormati skema kerja sama yang sudah disepakati agar tidak kehilangan kepercayaan investasi dari negara-negara mitra strategis,” tutup Sandri. (Bemby)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com




















Discussion about this post