Jakarta, Kabariku – Pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) harus dilakukan dengan rasa tanggung jawab dan beretika. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Menurut Nezar, penguatan tata kelola AI perlu didasarkan pada prinsip memberikan manfaat bagi masyarakat dan ekonomi nasional. Dengan demikian, seluruh pengembangan dan pengelolaan AI di Indonesia dapat menumbuhkan kepercayaan publik.
“Trust by design, harus menjadi prinsip panduan dalam tata kelola AI. Privasi, keamanan, dan etika harus terintegrasi sejak awal siklus hidup AI, bukan cuma jadi lampiran, bukan hanya ditempelkan di bagian akhir,” ujar Nezar dalam keterangan resminya.
Ia juga menegaskan pentingnya penerapan etika dan keadilan dalam penggunaan AI di platform digital. Tujuannya, agar hasil konten yang dihasilkan AI dapat dipercaya dan terjamin keasliannya.
Selain itu, Nezar meminta para pengembang dan pengelola platform menyediakan mekanisme audit sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas.
“Di pasar yang penuh kompetisi dan bergerak cepat ini, perusahaan yang secure by default dan privacy first akan memenangkan kepercayaan pengguna, regulator, maupun mitra global,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menilai bahwa penerapan AI berpotensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional. Berdasarkan hasil riset, kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dapat meningkat signifikan dengan pemanfaatan AI secara positif.
“Nilai ekonomi digital saat ini mencapai lebih dari USD90 miliar. Diproyeksikan akan meningkat hingga USD360 miliar pada 2030. Hal ini menjadikan Indonesia ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” kata Meutya.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com




















Discussion about this post