Jakarta, Kabariku – Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyiapkan kurikulum khusus bagi siswa Sekolah Rakyat. Kurikulum ini dirancang sebagai bekal awal bagi siswa yang berminat bekerja di luar negeri setelah menyelesaikan pendidikan.
Penyiapan kurikulum tersebut merupakan bagian dari kerja sama antara kedua kementerian. Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Menteri P2MI Mukhtarudin di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Menteri P2MI Mukhtarudin menjelaskan, kerja sama ini bertujuan memperkuat kolaborasi antar lembaga negara, khususnya dalam menyiapkan generasi muda yang siap menjadi pekerja migran berkualitas dan terlindungi.
“Sekolah Rakyat ini akan menjadi bagian penting dari pembinaan calon pekerja migran. Kurikulumnya akan memuat pelajaran yang relevan dengan kebutuhan kerja luar negeri,” ujar Mukhtarudin.
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan materi seputar dunia kerja luar negeri, termasuk tata cara, prosedur, dan aspek keamanan bekerja di negara tujuan.
Menurut Mukhtarudin, Presiden menekankan dua hal utama yang menjadi arah kebijakan. Pertama, perlindungan pekerja migran di semua tahap. Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menilai kurikulum migran akan memperkuat peran Sekolah Rakyat sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pembentukan keterampilan dan kesiapan kerja.
“Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar akademik, tapi juga tempat menyiapkan masa depan anak-anak. Termasuk mereka yang ingin bekerja di luar negeri,” kata Gus Ipul.
Saat ini, terdapat 166 titik Sekolah Rakyat dari jenjang SD hingga SMA. Sebanyak 6.700 siswa tingkat SMA diperkirakan akan lulus pada tahun 2028 dan siap mengikuti program lanjutan.
Bagi siswa yang ingin melanjutkan kuliah, Kemensos menyiapkan pendampingan hingga perguruan tinggi. Sementara bagi yang memilih bekerja, disiapkan pelatihan vokasi dan bahasa asing sesuai kebutuhan negara tujuan.
“Yang ingin bekerja di luar negeri akan mendapat pelatihan tambahan, terutama bidang bahasa,” ucapnya.
Ruang lingkup kerja sama antara Kemensos dan P2MI meliputi perlindungan serta pemberdayaan pekerja migran. Program ini juga mencakup penyelenggaraan kelas migran di Sekolah Rakyat dan sosialisasi tentang bekerja ke luar negeri secara aman dan prosedural.
Sebagai langkah awal, kedua kementerian akan memulai sosialisasi ke siswa Sekolah Rakyat. Program ini akan dilanjutkan dengan pelatihan bahasa Inggris, Arab, Jepang, Korea, dan Jerman.
Mukhtarudin menambahkan, kerja sama antara kedua kementerian sebenarnya telah berjalan sebelumnya, termasuk dalam pendampingan pekerja migran bermasalah yang dipulangkan dari luar negeri.
Gus Ipul menegaskan, melalui kolaborasi ini Sekolah Rakyat diharapkan menjadi pintu awal lahirnya tenaga migran unggul yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga terlindungi dan berdaya saing tinggi.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
			
                                
		    
                                


















                
                
Discussion about this post