• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, Juli 3, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Opini

Ketauladan Pemimpin Vs Pemimpin “JARKONI”

Redaksi oleh Redaksi
24 Agustus 2023
di Opini
A A
0
ShareSendShare ShareShare

oleh :
Dr. Andry Wibowo., SIK., MH., M.Si

Bandung, Kabariku- Pemimpin merupakan epicentrum organ kehidupan struktural yang berjalan secara bersama dalam sistem sosial. Begitu penting posisi dan fungsinya membuat pemimpin menjadi pusat perhatian baik secara akademis (dunia riset) maupun secara praktis (operasional).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Secara akademis dan praktis faktor kepemimpinan melahirkan berbagai teori dan model-model tentang kepemimpinan. Banyak sekali model dan teori kepemimpinan diantaranya: transformational leader; demokratic leader; servant leader; otoritarian leader; technocratic leader; strategic leader; communicatife leader; charismatic leader sampai dengan leader by example.

RelatedPosts

Angin Segar dari Pemerintah: Saatnya Industri Hotel Bangkit Kembali

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

Dari semua model dan teori kepemimpinan yang tersedia, ketauladanan menjadi model kepemimpinan paling mendasar yang dapat dijadikan rujukan. Hal Ini dapat ditelusuri melalui jejak sejarah para pemimpin dunia sejak era tradisional hingga masa modern.

Para rasul dan nabi misalnya. Mereka merupakan pemimpin yang diangkat Tuhan untuk memimpin umat pada zamannya. Selain bertugas merawikan wahyu Tuhan, para rasul dan nabi juga memberikan ketauladanan pada umat tentang hal yang telah disampaikannya. Dengan begitu diharapkan umatnya dapat memahami dan mengamalkan ketauladanan dalam kehidupan sosial dan individual mereka.

Demikian juga pada era selanjutnya, para pemimpin dunia di berbagai bidang menempatkan ketauladanan kepemimpinan sebagai role model bagi rakyatnya. Dengan kalimat sederhana retorika pemimpin diikuti secara linear dengan perilaku kesehariannya sebagai suatu realita ketauladanan yang ingin di sampaikan kepada publik. Seperti filosofi Jawa yang disampaikan oleh budayawan nasional Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Sing Tulodo.

Ketauladanan menjadi esensial dalam role model pemimpin di semua unit organisasi, sebelum para pemimpin melaksanakan model kepemimpinan lainnya. Dapat dikatakan pemimpin dengan ketauladanan menjadi dasar bagi semua pemimpin agar nilai kepemimpinan dapat ditransformasikan dan dipraktekan pada hubungan fungsional pemimpin dengan rakyatnya, atau setidaknya oleh para pengikutnya.

Baca Juga  Laskar Indonesia Kabupaten Garut Duga Penyebab Banjir Bandang Adanya Pelanggaran Alih Fungsi Ruang

Meskipun terlihat sederhana, dalam realitanya tidaklah mudah menemukan model pemimpin dengan karakter dan portofolio ketauladanan. Khususnya pada negara dengan indeks perilaku korupsi yang masih tinggi.

Anti thesis model keteladanan pemimpin adalah pemimpin dengan model ”JARKONI“ alias pemimpin yang iso ujar ora iso ngelakoni.

Pengertian pemimpin Jarkoni dalam bahasa Indonesia adalah pemimpin yang hanya pandai beretorika. Namun dalam prakteknya, retorika yang sering disampaikan tidak sesuai dengan perilakunya. Saat ini banyak sekali contohnya. Sering kita saksikan, pemimpin ditangkap karena melakukan pelanggaran dalam urusan pidana atau kejahatan terhadap negara dan urusan publik lainnya.

Dalam sejarah dunia kondisi pemimpin JARKONI dan minim ketauladanan dapat dilihat pada negara yang pemerintahannya atau birokrasinya rapuh (fragile beaurocracy). Kondisi yang dicirikan antara lain dengan: hilangnya etika dan moral dalam kepribadian birokrat; meritokrasi yang mandeg; pengaruh tangan hitam yang mencengkeram birokrat; atau kekuasaan yang dikuasai oleh prinsip nepotisme, kolusi dan koruptif.

Hilangnya ketauladanan dalam sebuah birokrasi akan memberikan implikasi luas tidak saja pada efektifitas birokrasi untuk menjalankan mandat kelembagaannya. Namun juga pada out come yang dirasakan oleh publik dan negara. Menguapnya nilai keadilan (justice) yang dibutuhkan publik dalam semua sisi pelayanan birokrasi sangat membahayakan eksistensi negara. Persoalan legitimasi kepemimpinan berbanding lurus dengan kepatuhan warga negaranya.

Unsur pemimpin dan kepemimpinan sekali lagi menjadi epicentrum roda gerak birokrasi. Oleh karenanya diperlukan kecermatan, ketelitian dan konsistensi untuk menempatkan the right man in the right place. Taat asas dalam melakukan identifikasi dan seleksi kepemimpinan dalam birokrasi akan mencegah hadirnya pemimpin JARKONI, demi melahirkan pemimpin yang memiliki ketauladanan.

Dalam bernegara, kita merindukan figur pemimpin dengan ketauladanan seperti Soekarno, Sudirman, dan Hoegeng. Model kepemimpinan idaman rakyat yang pernah mengisi ruang sejarah republik. Dalam konteks keumatan kita merindukan pemimpin sekelas para nabi yang konsisten memberikan ketauladanan dalam menggembala umatnya.***

Baca Juga  NII: PEMBINAAN IDEOLOGI YANG TAK PERNAH TUNTAS

Bandung, 23 Agustus 2023

Red/K.101

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: “JARKONI”Dr. Andry Wibowo SIK. MH. MsiKetauladan Pemimpin Vs Pemimpin
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Kadis LH Kabupaten Garut Ajak Masyarakat Pilah Sampah Sejak Tingkat Rumah Tangga

Post Selanjutnya

KPK Lepas Bus Antikorupsi 2023 ke Pulau Sumatera, Kampanyekan ‘Hajar Serangan Fajar’

RelatedPosts

E.S. Hartono

Angin Segar dari Pemerintah: Saatnya Industri Hotel Bangkit Kembali

3 Juli 2025

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

1 Juli 2025
Muhammad Lukman Ihsanuddin

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

30 Juni 2025

Pentingnya Pemerataan Pembangunan, Jawa Selatan sebagai Solusi Jitu atau Masalah Baru?

16 Juni 2025
Kiri: Oki Muraza. Kanan: Oki Muraza di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam momen IPA Convex 2025 di Jakarta Mei 2025 lalu.

Profil Wadirut Pertamina Oki Muraza: Dosen dan Peneliti Terkemuka di Arab Saudi

14 Juni 2025

Strategi Prabowo Memerdekakan Palestina

31 Mei 2025
Post Selanjutnya

KPK Lepas Bus Antikorupsi 2023 ke Pulau Sumatera, Kampanyekan ‘Hajar Serangan Fajar’

Pelatihan Profesional Jurnalis: Upgrade Diri untuk Negeri

Discussion about this post

KabarTerbaru

Presiden Prabowo mencium Hajar Aswad saat menunaikan ibadah Umrah di Arab Saudi, Kamis, 3 Juli 2025/Instagram @presidenrepublikindonesia

Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah: Sempat Salat Sunah di Depan Kabah dan Cium Hajar Aswad

3 Juli 2025
E.S. Hartono

Angin Segar dari Pemerintah: Saatnya Industri Hotel Bangkit Kembali

3 Juli 2025

Jelang Seleksi KPID, DPRD Sumut Serap Masukan dari KPID DKI

3 Juli 2025

Jaksa KPK Tuntut Hasto Kristiyanto 7 Tahun Penjara dalam Kasus Perintangan Penyidikan Harun Masiku

3 Juli 2025
Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran

Profil dan Biodata Komjen Fadil Imran, Kini Jadi Komisaris MIND ID Selain Kabaharkam

3 Juli 2025

Pesinetron Rayyan Alkadrie Diamankan Polisi, Diduga Peras Kekasih Sesama Jenisnya

3 Juli 2025
Mantan Sekjen MPR Maruf Cahyono

KPK Tetapkan Mantan Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono Tersangka Kasus Gratifikasi Rp17 M, Ini Profilnya

3 Juli 2025
Inilah tiga pelajar Pribadi Bandung School yang mengharumkan nama Indonesia di kancah International Greenwich Olympiad (IGO) 2025  di London, Inggris

Tiga Pelajar Bandung Sabet Emas di IGO 2025 London: Ubah Limbah Tulang Ayam Jadi Bahan Beton

3 Juli 2025
Konferensi Pers JAM PIDSUS Penyitaan Rp1,37 Triliun Uang Korporasi Terdakwa Ekspor CPO di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta

JAMPidsus Sita Dana Korporasi Rp1,37 Triliun Perkembangan Perkara CPO Minyak Goreng

3 Juli 2025

Kabar Terpopuler

  • Bu Guru Salsa yang viral, kini bahagia menjadi istri seorang PNS

    Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Longsor di Cilawu, Lalu Lintas Garut-Tasik via Singaparna Dialihkan ke Jalur Malangbong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DNIKS Dukung Porturin Sukseskan Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2025 di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Sejarah dari Bandung: Seruan Melawan Lupa dan Penuntasan Tragedi Kemanusiaan Mei 1998

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Dalami Kasus EDC Bank BRI Senilai Rp2,1 Triliun, 13 Orang Dicekal Usai Penggeledahan di Dua Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.