Garut, Kabariku- Dugaan adanya ribuan anggota komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) masih menjadi pembahasan beberapa kalangan. “Penyakit” LGBT diwilayah Kabupaten Garut sudah lama sekali terditeksi keberadaanya.
Aliansi Umat Islam(AUI) yang dipimpin para tokoh pimpinan pondok pesantren di Garut, kembali diundang DPRD Garut, terkait temuan 3.000 orang yang masuk komunitas LGBT, Senin (26/12/2022).
Dalam audensi lanjutan ini, AUI menghadirkan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Garut, yang mengemukakan adanya 1.004 warga Garut yang positif HIV akibat perilaku seksual menyimpang ini.
Disebutkan, Tidak hanya diwilayah perkotaan saja tetapi sudah merambah ke kecamatan, usianya pun beragam, mulai ABG, remaja, dewasa maupun orang tua.
Menyikapi hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir, yang biasa disapa Ceng Munir, menyampaikan, Jumlahnya tidak sebanyak apa yang belakangan ini ramai diperbincangkan ditengah masyarakat.
“Di Garut LGBT sudah ada sejak lama bukan hanya diperkotaan saja di tiap kecamatan juga ada. Tapi saya tak yakin kalau jumlahnya mencapai tiga ribuan, angka dari mana itu, terlalu banyak, dan itu harus dibuktikan, apa dari survey,” kata Ceng Munir dikutip Selasa (27/12/2022).
Menurut Ceng Munir, informasi itu sangat meresahkan masyarakat. Kalau video dan foto yang sekarang beredar ditengah masyarakat bisa saja itu kejadianya diluar negeri.
“Jadi saya pastikan jumlah sampai tiga ribuan terlalu banyak dan tidak akurat,” ujarnya.
Ceng Munir mengimbau kepada masyarakat, Jangan sampai melalukam pergaulan dengan kelompok LGBT, karena itu penyakit menular.
“Yang sehat saja yang bukan LGBT kalau gaul sama mereka pasti akan kena. LGBT itu menular tidak bisa diobati dengan mudah. Ya semacam mengkonsumsi narkoba,” tutur Ceng Munir.
Ceng Munir menuturkan, Jika ada kelompok maupun perorangan atau kelompok LGBT yang menyimpang dan mengganggu aktivitas masyarakat, agar segera melapor.
“Kalau menemukan orang yang berperilaku menyimpang seperti LGBT, kami berkewajiban memberikan pembinaan dan penyadaran. Laporkan kepada kami, dan kami juga pasti berkoordinasi dengan pemerintah,” tutup Ceng Munir.***
Red/K.101
BACA juga Berita menarik Seputar Pemilu KLIK disini
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post