Jakarta, Kabariku – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa pemulihan infrastruktur transportasi di wilayah terdampak bencana di Aceh menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sejumlah ruas jalan dan jembatan utama kini telah kembali berfungsi sehingga mendukung mobilitas masyarakat serta kelancaran distribusi logistik.
“Memang masih ada beberapa titik, tetapi secara keseluruhan progresnya sangat baik dan sesuai dengan target Kementerian PU. Dari lima titik jembatan yang dikerjakan, empat sudah fungsional dan satu titik masih dalam proses pengerjaan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (28/12/2025).
Ia menambahkan, untuk jembatan yang sebelumnya terputus, saat ini masih terdapat tiga jembatan yang dalam tahap pengerjaan. Meski demikian, seluruh lokasi tersebut sudah dapat dilalui masyarakat melalui jalur alternatif.
“Untuk jembatan terputus memang masih ada tiga yang dikerjakan. Tetapi semuanya sudah fungsional dengan pengalihan jalur,” ujarnya.
Sementara itu, pada jalur Lintas Tengah yang menghubungkan Bireuen, Takengon, Gayo Lues hingga Kutacane, masih terdapat beberapa titik perbaikan. BNPB menargetkan seluruh pengerjaan di jalur tersebut rampung pada akhir Desember 2025.
“Untuk Lintas Tengah masih ada beberapa titik yang dikerjakan. Kita harapkan akhir Desember ini seluruhnya sudah selesai,” kata Abdul Muhari.
Berdasarkan data rekapitulasi Kementerian Pekerjaan Umum, progres penanganan longsor dan perbaikan jalan telah mendekati target. Penanganan longsor tercatat mencapai 89 persen, longsoran tebing 96 persen, badan jalan 75 persen, serta jalan putus 80 persen.
“Artinya kita semakin dekat dengan target yang sudah ditetapkan, dan seluruh proses masih berjalan sesuai perencanaan. Kita harapkan akhir Desember ini sektor infrastruktur perhubungan sudah selesai,” kata Abdul Muhari menutup keterangannya.
Di sisi lain, pemerintah juga terus mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak bencana di wilayah Sumatra. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.
“Untuk hunian sementara dan hunian tetap sudah mulai berjalan dan terus kita percepat. Tantangan utamanya memang pada penyiapan lahan,” kata Pratikno.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com



















Discussion about this post