Jakarta, Kabariku – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pemulihan konektivitas pascabencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Langkah darurat dilakukan 24 jam untuk memastikan jalur utama kembali berfungsi menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembukaan akses darat menjadi prioritas utama pemerintah. Kondisi lapangan yang berat membuat kebutuhan alat berat terus ditambah.
“Prioritas pertama adalah membuka akses jalan agar bantuan dapat masuk dengan aman,” ujar Dody di DPR RI, Selasa (2/12/2025). Ia mengatakan Kementerian PU bekerja erat dengan BPBD dan pemerintah daerah untuk memastikan penanganan berjalan efektif.
Hingga 2 Desember 2025, Balai Teknis PU mengidentifikasi 253 titik longsor dan 86 titik banjir yang merusak jalan nasional dan memutus sejumlah jembatan di tiga provinsi tersebut.
“Beberapa daerah sudah bisa diakses, namun belum terbuka sepenuhnya,” kata Dody. Ia menjelaskan banjir setinggi 80 sentimeter masih menghambat mobilisasi alat berat ke beberapa lokasi.
Untuk jembatan yang terdampak parah, Kementerian PU mulai memasang Jembatan Bailey sebagai penanganan segera. Dody berharap kondisi cuaca membaik agar percepatan pemulihan dapat berjalan optimal.
“Di Sigli–Bireuen dan arah Sibolga, akses sudah terbuka. Kemarin hanya mobil kecil yang bisa lewat, hari ini truk kecil sudah bisa masuk sehingga bantuan bisa segera bergulir. Ini sangat krusial karena sebelumnya bantuan harus lewat laut,” ujar Dody.
Sumatra Utara dan Sumbar Jadi Fokus Pembukaan Jalur
Di Sumatra Utara, tercatat 144 titik longsor dan 20 titik banjir yang merusak 25 ruas jalan serta empat jembatan nasional. Akses menuju Tapanuli menjadi prioritas utama pemulihan.
“Fokus kita adalah membuka konektivitas pantai utara menuju Tapanuli,” katanya.
Sementara di Sumatra Barat, terdapat 63 titik longsor dan 32 titik banjir pada ruas jalan nasional. Tiga jembatan mengalami kerusakan fondasi akibat erosi arus sungai.
Selain pembukaan akses, Kementerian PU juga memperbaiki jalan amblas dengan pengisian agregat dan aspal, memasang bronjong, geotekstil, dinding penahan tanah (DPT), serta menutup lokasi longsor menggunakan terpal.
Seluruh pekerjaan darurat ditargetkan rampung paling lambat 16 Desember 2025. Balai teknis juga terus melakukan normalisasi sungai, pembersihan sedimen, dan pembukaan jalur darurat sebagai langkah pendukung.
Presiden Prabowo: Akses Mulai Pulih, Penanganan Dilakukan Bertahap
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan percepatan penanganan infrastruktur terdampak di Sumatra. Ia menyampaikan bahwa sejumlah akses di Padang dan daerah lain mulai kembali pulih.
“Jalan darat sudah bisa tembus, walaupun banyak jembatan yang rusak. Pelan-pelan kita kembalikan ke normal semua,” ujarnya di Bandara Minangkabau, Padang Pariaman, Senin (1/12/2025).
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan menginventarisasi seluruh kerusakan untuk menentukan langkah rehabilitasi selanjutnya. Untuk wilayah yang masih terisolir, penyaluran bantuan sementara dilakukan melalui jalur udara.
“Daerah terisolir kita terpaksa lewat udara, tetapi semuanya bisa ditembus,” katanya.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

















Discussion about this post