Jakarta, Kabariku – Diaspora Indonesia di Swiss dan Liechtenstein menegaskan komitmennya untuk terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas keseharian. Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swiss dan Liechtenstein (PPI SL), Sakti Daffa Allam Sulistiyo, dalam Dialog Kebangsaan yang digelar KBRI Bern di Zürich, Minggu (30/11/2025).
“Semangat Pancasila telah menjadi bagian dari gerak organisasi dan kehidupan sehari-hari pelajar Indonesia di Swiss dan Liechtenstein. PPI SL terus bersinergi dengan KBRI Bern untuk membangun ekosistem diaspora yang berdaya,” ujar Sakti.
Ia menambahkan, di tengah dinamika global, pelajar Indonesia tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan dan berupaya memberi kontribusi nyata bagi tanah air.
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Ngurah Swajaya, menegaskan bahwa politik luar negeri bebas aktif merupakan investasi jangka panjang Indonesia sebagai kontribusi bagi penyelesaian masalah global. Menurutnya, masa depan Indonesia sangat ditentukan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter dan berilmu.
“Indonesia harus menjadi bagian dari penyelesaian masalah, bukan sekadar obyek kepentingan global. Kuncinya adalah SDM yang kuat dan mandiri, bukan lagi bergantung pada eksploitasi sumber daya alam,” ujarnya.
Acara yang mengusung tema “Menjadi Diaspora: Antara Pancasila dan Paradigma Global” ini digelar secara hybrid dan dihadiri pelajar, profesional, serta WNI dari berbagai kota di Swiss dan Liechtenstein.
Dubes Ngurah berharap melalui dialog kebangsaan ini, diaspora Indonesia di Swiss dapat memberikan kontribusi positif sesuai bidang dan profesionalitas masing-masing.
“Menjelang 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Swiss pada 2026 dan menuju Indonesia Emas 2045, kita berharap diaspora Indonesia menjadi komunitas unggul dan berkarakter kuat. Serta mampu menjaga Pancasila sebagai pedoman di tengah dinamika global,” tuturnya.
Dialog ini menghadirkan tiga narasumber: cendekiawan Yudi Latif PhD., Dubes Ngurah Swajaya, dan Abraham Ara selaku Director-Asia Switzerland, Julius Baer.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
















Discussion about this post