• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Sabtu, November 15, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home News Daerah

Disebut “Hiroshima Indonesia”: Menguak Kawasan Pertahanan Masa Kolonial di Sukabumi

Tresyana Bulan oleh Tresyana Bulan
15 November 2025
di Daerah
A A
0
Sisa bangunan di kawasan Hiroshima 2 di Sukabumi

Sisa bangunan di kawasan Hiroshima 2 di Sukabumi (dok Tim Bah Anton Charliyan)

ShareSendShare ShareShare

Sukabumi, Kabariku – Jejak pertahanan militer masa kolonial kembali mencuri perhatian publik setelah ditemukannya kompleks benteng bawah tanah berskala besar di Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kawasan yang selama puluhan tahun hanya dianggap hutan biasa oleh masyarakat lokal itu ternyata menyimpan struktur pertahanan raksasa peninggalan Belanda dan Jepang yang diduga menjadi salah satu pusat operasi paling rahasia di Jawa Barat pada masa Perang Dunia II.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Penemuan ini bukan hanya membuka kembali memori kelam masa pendudukan, tetapi juga berpotensi mengubah pemahaman sejarah pertahanan kolonial di Indonesia, sebab bentuk dan kelengkapan fasilitasnya menunjukkan bahwa wilayah tersebut pernah menjadi titik strategis yang sengaja disamarkan dari pengawasan publik maupun musuh.

RelatedPosts

DPPKBPPPA Garut Perkuat Peran Kecamatan dalam Cegah Kekerasan Anak di Pasirwangi dan Cibiuk

Electrifying Agriculture PLN Tingkatkan Produktivitas Petani Bunga Krisan di Tomohon

Disdukcapil Jabar Dorong Pemutakhiran DTSEN: Kunci Akurasi Data Bansos dan Perencanaan Daerah‎

Temuan ini pertama kali diungkap budayawan sekaligus mantan Kapolda Jabar, Irjen Pol (Purn) Dr. Anton Charliyan, yang menyebut kawasan tersebut menyimpan rangkaian fasilitas militer berskala besar yang selama puluhan tahun terkubur dan tak tersentuh publik.

Abah Anton (kanan) bersama Tim di lokasi benteng pertahanan militer Jepang ditemukan di Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

Bentang Area Diduga Capai 1.000 Hektare

Struktur pertahanan yang ditemukan membentang dari Sukaraja hingga Puncak Gunung Padang dan Sukalarang, dengan luas diperkirakan mencapai 500 hingga 1.000 hektare. Lokasi ini mencakup bukit, lembah, dan hutan rapat—kondisi ideal untuk pertahanan tersembunyi.

Di Dusun Tegal Panjang, tim peneliti menemukan berbagai fasilitas yang mengindikasikan kompleks militer berskala besar, seperti: helipad, rumah sakit, kantor telegraf, pabrik mesiu dan pengolahan logam.

Baca Juga  Kapolda Jabar Ungkap Kericuhan di Unisba-Unpas: 16 Diamankan, 2 Bersenjata Positif Narkoba

Juda ditemukan jalur lori dan rel kereta; pos pantau; benteng pembatas; asrama prajurit; terowongan dan gua bawah tanah.

“Dari temuan fasilitasnya, jelas ini bukan markas biasa. Skala dan sistem pertahanannya menunjukkan wilayah ini pernah menjadi pusat operasi kolonial yang sengaja disembunyikan,” ujar Anton Charliyan, Sabtu (15/11/2025).

Struktur Tapal Kuda yang Sulit Diserang

Didampingi peneliti independen Ambu Zahwa dan tokoh masyarakat setempat, Abah Anton menjelaskan bahwa struktur pertahanan berbentuk tapal kuda itu dirancang agar tidak mudah terlihat dari udara dan sulit diserang dari arah belakang.

Penjelasan ini diperkuat kesaksian warga yang sejak lama mengetahui kawasan tersebut sebagai lokasi kolonial yang sangat tertutup.

“Banyak yang mengira Sukabumi hanya punya jejak sekolah polisi kolonial, padahal bukti lapangan menunjukkan kemungkinan besar di sini pernah berdiri pusat pendidikan dan pertahanan militer Belanda dan Jepang,” ujarnya.

Peneliti menduga bahwa sekolah polisi kolonial di Sukabumi dulu bisa saja merupakan kedok untuk pelatihan kader militer. Proses identifikasi artefak dan struktur masih berlangsung.

Warga: Siapa yang Melanggar Bisa Dieksekusi

Nama lokasi Bukit Larangan di Legok Cempaka Putih diyakini berasal dari masa kolonial, ketika kawasan ini dijaga superketat.

Menurut warga Desa Cireunghas, sebelum 1945 tempat ini merupakan markas strategis yang hanya bisa dimasuki personel tertentu.

“Dulu tempat ini sangat dijaga. Siapa pun yang masuk tanpa izin bisa dieksekusi,” ungkap Mang Hasan, tetua kampung setempat.

Ia juga menjelaskan bahwa benteng yang ditemukan membentang sepanjang 1-2 kilometer, dengan tinggi sekitar 4 meter dan ketebalan tembok sekitar 1 meter-menandakan konstruksi militer kelas berat. Kondisi geografis yang dikelilingi bukit menjadikan posisinya sangat strategis.

Disebut “Hiroshima Indonesia”

Sejumlah warga bahkan menyebut kawasan itu sebagai “Hiroshima Indonesia”. Sebutan ini muncul karena lokasi tersebut diduga pernah menjadi sasaran bombardir Sekutu pada 1945 ketika Jepang berada di ambang kekalahan.

Baca Juga  Catatan Anton Charliyan: ‘Seorang Jokowi dan Event Balapan Formula-E Jakarta’

Di sekitar benteng, terdapat pula situs sejarah lain seperti Maqom Tua Gunung Karamat yang diyakini peninggalan Prabu Taji Malela serta Gua Rangga Gading yang disebut-sebut berkaitan dengan tokoh Prabu Rangga Gading Anteg.

Hingga kini, situs pertahanan Cireunghas belum tercatat resmi dalam sejarah nasional. Para pemerhati sejarah berharap pemerintah membuka kerja sama dengan Jepang dan Belanda untuk membuka arsip-arsip rahasia yang dapat mengungkap peran strategis kawasan ini.

“Lokasi ini sangat potensial menjadi situs wisata sejarah dan pengingat perjalanan bangsa. Ini warisan penting yang harus dijaga,” tegas Abah Anton.

Dengan potensi historis dan geografis yang luar biasa, benteng rahasia Cireunghas berpeluang besar dikembangkan sebagai kawasan konservasi sejarah dan budaya yang bernilai tinggi bagi generasi mendatang.***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Anton Charliyan Mantan Kapolda Jabarfasilitas militer berskala besarHiroshima IndonesiaKawasan Pertahanan Masa Kolonialpeninggalan Belanda dan JepangPuncak Gunung Padang dan Sukalarang
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Anev Pelayanan STNK 2025, Korlantas Polri Dorong Transformasi Layanan dan Integrasi Samsat

RelatedPosts

DPPKBPPPA Garut Perkuat Peran Kecamatan dalam Cegah Kekerasan Anak di Pasirwangi dan Cibiuk

15 November 2025
Parade kendaraan hias TIFF menampilkan pesona bunga krisan sebagai daya tarik utama. Melalui program Electrifying Agriculture, PLN mendukung petani krisan Tomohon mengembangkan budidaya berbasis listrik yang efisien, produktif, dan berkelanjutan

Electrifying Agriculture PLN Tingkatkan Produktivitas Petani Bunga Krisan di Tomohon

12 November 2025

Disdukcapil Jabar Dorong Pemutakhiran DTSEN: Kunci Akurasi Data Bansos dan Perencanaan Daerah‎

12 November 2025

Kemensos Gus Ipul : Distribusi Bansos di Provinsi Jawa Barat Agar Lebih Tepat Sasaran dan Transparan

11 November 2025
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia, Wihaji

Kampung KB Melati Garut Jadi Contoh Kolaborasi Pemerintah dan Pesantren dalam Pembangunan Keluarga

11 November 2025

Ribuan Umat Buddha Peringati Satu Tahun Perjalanan Si Mian Fo di Pantai Indah Kapuk

10 November 2025

Discussion about this post

KabarTerbaru

Sisa bangunan di kawasan Hiroshima 2 di Sukabumi

Disebut “Hiroshima Indonesia”: Menguak Kawasan Pertahanan Masa Kolonial di Sukabumi

15 November 2025
Subdit STNK Korlantas Polri menggelar Anev Pelayanan STNK 2025 untuk memperkuat inovasi, meningkatkan sinergi Samsat, dan mendorong pelayanan publik yang lebih modern

Anev Pelayanan STNK 2025, Korlantas Polri Dorong Transformasi Layanan dan Integrasi Samsat

15 November 2025
PWI Jakarta Barat gelar Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan 2025 untuk mendorong Gerakan Nasional Kesadaran Hukum dan memperkuat toleransi di masyarakat.

PWI Jakarta Barat Dorong Gerakan Kesadaran Hukum Lewat Dialog Kebangsaan di Hari Pahlawan

15 November 2025

DPPKBPPPA Garut Perkuat Peran Kecamatan dalam Cegah Kekerasan Anak di Pasirwangi dan Cibiuk

15 November 2025
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh dari berbagai daerah dalam sebuah upacara khidmat yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (10/11/2025) (Foto: BPMI Setpres)

Wapres Gibran Dukung Penganugerahan Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo

15 November 2025
Bek Persib, Julio Cesar/Persib

Julio Cesar Ingin Tren Positif Persib Berlanjut Jelang Hadapi Dewa United

15 November 2025
Presiden Prabowo Subianto dan Raja Abdullah II ibn Al Hussein menggelar pertemuan empat mata di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025) (Foto: BPMI Setpres/Cahyo)

Prabowo dan Raja Abdullah Bahas Penguatan Investasi hingga Pertahanan

15 November 2025
Presiden Prabowo Subianto memberi hormat kepada Raja Abdullah II bin Al Hussein dari Yordania, di Istana Merdeka, Jumat (14/11/2025). (Foto: Biro Pers Setpres)

Persahabatan Panjang Prabowo dan Raja Abdullah Warnai Penguatan Hubungan Indonesia–Yordania

15 November 2025
Presiden Prabowo Subianto ketika berbincang dengan Raja Yordania Raja Abdullah II bin Al Hussein di Istana Merdeka, Jumat (14/11/2025) (Foto: Biro Pers Setpres)

Raja Abdullah Puji Kepemimpinan Prabowo sebagai Arah Baru bagi Indonesia

15 November 2025

Kabar Terpopuler

  • Adian Napitupulu, Wakil Ketua BAM DPR RI, ketika melakukan kunjungan kerja ke PT Indofarma Tbk Selasa (11/11/2025)

    FSP BUMN IRA Dukung BAM DPR RI Kawal Pembayaran Pesangon Eks Karyawan Indofarma Global Medika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Nasional FH UI, Irjen Andry Wibowo: “Reformasi Polri Tak Boleh Berhenti, Polisi adalah Wajah Negara”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Umumkan Hasil Seleksi Administrasi, Berikut Daftar Lolos dari Direktur Penyelidikan hingga Kabiro Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejagung Telusuri Investasi Telkomsel di GoTo: Dari Obligasi Rp2,1 Triliun hingga Saham Rp6 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Ungkap Tiga Klaster Korupsi di Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko Resmi Ditetapkan Tersangka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Soeharto Jadi Pahlawan, Lalu Kami Ini Siapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri Anugerahkan Bintang Bhayangkara Pratama kepada Kepala BNN RI Komjen Suyudi Ario Seto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com