Jakarta, Kabariku – Keputusan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara, untuk mundur dari jabatannya menjadi perhatian publik dan menuai beragam tanggapan.
Koordinator SIAGA 98, Hasanuddin, menilai keputusan Rahayu Saraswati mundur dari DPR merupakan teladan integritas pejabat publik. Menurutnya, sikap tersebut jarang ditemukan di tengah dunia politik.
“Mundurnya Sara adalah contoh baik. Sulit mencari sosok seperti itu, meskipun apa yang ia sampaikan belum tentu salah,” ujarnya. Kamis (11/9/2025).
Hasanuddin menambahkan, bangsa Indonesia masih membutuhkan figur seperti Sara. Karena itu, ia mendorong agar Partai Gerindra mempertimbangkan kembali pengunduran diri tersebut.
“Rakyat Indonesia perlu sosok seperti Sara. Kami berharap Partai Gerindra menolak pengunduran diri Sara,” tegasnya.
Tanggapan Gerindra
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengaku baru mengetahui kabar pengunduran diri Saraswati.
Ia menegaskan, pengunduran diri tersebut akan diproses melalui mekanisme internal Gerindra.
“Yang pertama saya juga baru tahu ada pengunduran diri dari Bu Saraswati. Fraksi sudah menyatakan bahwa pengunduran diri tersebut akan diproses lewat mahkamah partai,” kata Dasco.
Ia menambahkan masih perlu waktu untuk mempelajari lebih jauh sebelum memberi komentar tambahan.
Terpisah, Sekretaris Fraksi Gerindra DPR, Bambang Haryadi, menepis rumor yang menyebut Sara mundur karena akan ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
“Kalau menjadi menteri itu urusan presiden. Kedua, enggak harus mundur dulu kan. Jadi menteri dulu baru mundur dari DPR. Seperti contohnya menteri P2MI,” ujarnya.
Bambang menegaskan kabar itu hanya gosip.
“Sebuah isu kalau tidak tahu narasumbernya itu namanya gosip, kalau di Islam namanya ghibah. Tak perlu kita bahas,” tegasnya.
Musabab Mundurnya Sara
Rahayu Saraswati menjelaskan bahwa pengunduran dirinya dipicu polemik terkait pernyataannya dalam podcast “Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif” yang tayang di YouTube pada 28 Februari 2025. Cuplikan wawancara sepanjang 42 menit itu dipotong lalu disebarkan, sehingga menimbulkan kontroversi di publik.
“Kira-kira dua minggu sebelum 17 Agustus lalu, ada pernyataan saya dari sebuah podcast yang ditayangkan di YouTube enam bulan yang lalu, yang dijadikan bahan untuk menyakiti hati rakyat. Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, saya ucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya,” ujar Sara, Rabu (10/9/2025).
Sara mengakui dirinya menyadari privilege yang dimiliki dalam memulai usaha berkat dukungan keluarga, namun tidak bermaksud meremehkan perjuangan anak muda.
Ia juga menegaskan ingin menyelesaikan satu tugas terakhir di Komisi VII, yakni pembahasan RUU Kepariwisataan, sebelum resmi meninggalkan kursi parlemen.
Meski demikian, Sara memastikan tetap melanjutkan perjuangan di luar DPR. Ia berjanji menyalurkan sisa dana daerah pemilihannya untuk bantuan alat kesehatan, pelatihan kewirausahaan, hingga pemberdayaan anak muda.
“Saya tetap berkomitmen melawan perdagangan orang, mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan, isu krisis iklim, energi terbarukan, dan keterwakilan perempuan,” tutupnya.***
Tayang di Sorot Merah Putih Politikus Gerindra Sara Rahayu Minta Maaf dan Pamit Undur Diri dari DPR RI, Ini Alasannya
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post