Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga masyarakat dalam upaya penyelamatan pangan. Salah satu bentuk kolaborasi ini terwujud di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang membuka ruang bagi aktivitas komunitas penyelamat pangan seperti Foodbank of Indonesia (FOI).
Direktur Kewaspadaan Pangan Badan Pangan Nasional, Nita Yulianis, mengapresiasi langkah konkret Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY yang telah memberikan fasilitas berupa ruang operasional bagi FOI. “Kami sangat menghargai komitmen pemerintah daerah DIY yang telah memfasilitasi lembaga seperti FOI. Ini merupakan contoh nyata bagaimana peran pemerintah dapat memperkuat gerakan penyelamatan pangan di tingkat akar rumput,” ujar Nita di Yogyakarta, Senin (22/9/2025).
Menurut Nita, Badan Pangan Nasional juga akan menyediakan mobil pendingin untuk beberapa provinsi, termasuk DIY. Fasilitas ini memungkinkan distribusi pangan berlebih yang masih layak konsumsi dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan secara lebih optimal.
“Dengan adanya dukungan mobil pendingin, kegiatan penyelamatan pangan dapat dilakukan lebih sistematis, cepat, dan higienis. Harapannya, semakin banyak pangan yang bisa diselamatkan dan dialirkan ke kelompok rentan,” tambahnya.
Nita menegaskan, penyelamatan pangan bukan sekadar isu teknis, tetapi menyentuh langsung aspek kemanusiaan, lingkungan, dan keberlanjutan. Oleh karena itu, ia mendorong agar kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas penggiat pangan terus diperluas dan difasilitasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Bambang Dwi Witjaksono, menyatakan bahwa pemerintah daerah berupaya menciptakan iklim yang kondusif bagi gerakan penyelamatan pangan. Hal ini tidak hanya diwujudkan dalam bentuk fasilitas fisik, tetapi juga lewat kebijakan yang mendukung kegiatan tersebut.
“Pemerintah daerah memberikan ruang dan dukungan bagi lembaga penggiat pangan untuk bergerak. Penyelamatan pangan merupakan bagian dari strategi ketahanan pangan, sekaligus wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat,” kata Bambang.
Gerakan penyelamatan pangan dinilai sebagai solusi konkret dalam mengurangi potensi kehilangan pangan, sekaligus memastikan distribusi pangan berlebih bisa menjangkau mereka yang membutuhkan, terutama di tengah tantangan ekonomi dan ketimpangan akses pangan.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com




















Discussion about this post