Bandung, Kabariku – Gelombang demonstrasi pasca aksi massa pada Jumat (29/8/2025), ratusan mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas) kembali menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (1/9/2025).
Aksi ini digelar sebagai bentuk konsistensi gerakan mahasiswa dalam mengawal demokrasi.
Aksi yang dikomandoi BEM Keluarga Mahasiswa (KM) Unpas ini juga melibatkan sejumlah mahasiswa dari kampus lain. Sebelum turun ke jalan, para mahasiswa mendapat arahan dari Wakil Rektor Bidang Belmawabud Unpas, Prof. Dr. Cartono, M.Pd., M.T., di Kampus II Unpas, Jalan Tamansari, Kota Bandung.

Pesan Wakil Rektor: Sampaikan Aspirasi Secara Damai
Prof. Cartono menegaskan, mahasiswa memiliki peran strategis dalam menyuarakan aspirasi rakyat dan menjaga demokrasi. Ia mengingatkan agar penyampaian kritik dilakukan secara damai dan tidak melanggar hukum.
“Berada di tengah semangat mahasiswa, saya berpesan segala bentuk aspirasi harus disuarakan dengan cara yang damai. Kritik harus proporsional dan konstruktif agar didengar pemerintah,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar mahasiswa tetap menjaga ketertiban, saling melindungi, dan kembali ke kampus sebelum waktu magrib.
Tiga Tuntutan Utama Mahasiswa
Presiden Mahasiswa BEM KM Unpas, Ridho Dawam M., menyebut ada tiga tuntutan yang disuarakan mahasiswa dalam aksi tersebut:
-Menolak rencana kenaikan tunjangan DPR yang dinilai tidak pantas di tengah kondisi ekonomi sulit.
-Reformasi Polri untuk meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas.
-Reshuffle Kabinet berdasarkan objektivitas kinerja menteri.
“Aksi ini bentuk konsistensi gerakan mahasiswa untuk mengawal demokrasi bersama rakyat,” kata Ridho.

Kericuhan, Gas Air Mata, dan Evakuasi ke Kampus
Meski aksi sempat berjalan damai, situasi memanas pada malam hari. Menurut Kanit Keamanan Kampus Unpas, Rosid, sekitar pukul 23.30 WIB aparat melakukan penyisiran setelah terjadi insiden di sekitar DPRD Jabar.
“Titik evakuasi cuma di Unpas. Saat aparat datang dari arah Jalan Wastukencana dan Tamansari, ada blokade dan pembakaran ban di luar kampus. Mereka tidak masuk ke kampus, tapi membubarkan massa,” jelas Rosid. Selasa (2/9/2025).
Sebanyak 48 proyektil gas air mata ditemukan di lokasi, dan 12 mahasiswa pingsan saat proses evakuasi ke dalam gedung kampus.

Polisi Bantah Hoaks Penyerangan Kampus
Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, membantah isu bahwa aparat menyerbu kampus.
“Hoaks kalau ada petugas masuk kampus dan menembakkan gas air mata di dalam. Kami hanya melakukan patroli gabungan TNI-Polri untuk mengamankan situasi,” tegas Hendra.
Hendra menjelaskan, tim menemukan tumpukan batu, kayu, dan pembakaran ban di Jalan Tamansari serta sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga anarko.
“Mereka sengaja memancing petugas agar masuk kampus dan membuat framing di media sosial. Itu semua tidak benar,” tandasnya.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post