Tangerang, Kabariku – Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Bursah Zarnubi, menyampaikan aspirasi terkait penyesuaian tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pembukaan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/8/2025).
Bursah menegaskan bahwa tantangan fiskal masih menjadi persoalan utama dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Sebagian besar kabupaten, kata dia, masih bergantung pada transfer pusat, sementara ruang fiskal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbatas.

“Bapak Presiden, aspirasi ini kami sampaikan bukan sebagai keluhan, tetapi wujud semangat daerah untuk terus berkontribusi membangun Indonesia dari pinggiran sebagaimana cita-cita kita bersama,” ujar Bursah.
Bursah yang juga Bupati Lahat ini, berharap pemerintah pusat memberikan dukungan kebijakan fiskal yang lebih berkeadilan, sehingga daerah memiliki peluang lebih luas untuk mengelola keuangan secara mandiri.
“Kami percaya daerah yang kuat akan memperkuat negara. Oleh karena itu, kami berharap dukungan Presiden menciptakan keseimbangan baru pusat-daerah baik dari sisi kewenangan maupun fiskal,” tegasnya.
AOE 2025: Pameran, Investasi, dan Kolaborasi Global
Acara AOE 2025 yang mengusung tema “Trade, Tourism, Investment and Procurement” resmi dibuka Presiden Prabowo Subianto dengan pemukulan gong. Pameran berskala nasional ini menghadirkan 295 peserta dari 38 provinsi, ratusan kabupaten, kementerian/lembaga, BUMN, mitra internasional, serta pelaku usaha.
“Hari ini kita tidak sekadar membuka sebuah pameran, melainkan meneguhkan semangat kemandirian daerah, memperkuat persatuan bangsa, serta merajut kerja sama yang lebih erat antara pusat dan daerah, maupun antara Indonesia dan dunia,” tutur Bursah.
Sejak pertama kali digelar pada 2005, AOE telah menjadi forum strategis yang mempertemukan pemerintah daerah dengan mitra nasional dan global.
Tahun ini, Kabupaten Lahat tampil percaya diri dengan memamerkan produk unggulan seperti kuliner khas, batik Lahat, kopi robusta, tenun tradisional, serta potensi wisata alam dan situs megalitikum.
Bursah menekankan, keikutsertaan Kabupaten Lahat di AOE 2025 bukan sekadar untuk memperkuat branding daerah, tetapi juga menciptakan peluang investasi baru dan membuka lapangan kerja.
“Insha Allah, ajang ini akan memfasilitasi pertukaran produk dan mendorong investasi, yang pada gilirannya mendongkrak perekonomian seluruh kabupaten di Indonesia, khususnya Kabupaten Lahat,” pungkas Bursah.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post