Jakarta, Kabariku – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah bersiap memilih Ketua Umum baru. Posisi Kaesang Pangarep sebagai pemimpin tertinggi partai pun berada dalam sorotan—akankah ia kembali terpilih, atau justru digantikan?
Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, mengisyaratkan kemungkinan besar akan adanya pergantian Ketua Umum. “Sangat mungkin, sangat mungkin. Asal visi dan misi sama, dan saat mendaftar jadi anggota PSI, kita terima,” ujarnya pada Sabtu (31/5).
Menurut Raja Juli, pemilihan Ketua Umum ini merupakan bagian dari Pemilu Raya PSI yang bertujuan memperkuat sistem demokrasi internal partai. Ia menjelaskan, proses ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, mengembalikan hak anggota untuk berpartisipasi langsung dalam menentukan arah kebijakan partai. “Kita ingin PSI menjadi partai yang demokratis, di mana anggota terlibat menentukan nasib partai ke depan,” katanya.
Kedua, Pemilu Raya diharapkan mampu mempererat hubungan antara partai dan anggotanya, membangun ikatan jangka panjang yang tidak sekadar transaksional lima tahunan. Ketiga, PSI akan meluncurkan platform voting online untuk pengambilan keputusan besar. “Jadi, tidak lagi elitis, hanya ditentukan Ketum dan Sekjen. Keputusan akan dikembalikan ke anggota,” tegas Raja Juli.
Pendaftaran bakal calon Ketua Umum PSI telah resmi dibuka sejak 13 Mei 2025. Hasil pemilihan dijadwalkan akan diumumkan dalam Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, pada Juli mendatang. Calon Ketua Umum wajib mengantongi dukungan minimal dari lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.
Namun hingga kini, belum terlihat kandidat kuat yang menonjol. PSI pun memperpanjang masa pendaftaran hingga 23 Juni 2025. Langkah ini memunculkan spekulasi: apakah PSI tengah menunggu sosok besar seperti mantan Presiden Joko Widodo?
Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Jokowi berpotensi maju sebagai calon Ketua Umum PSI, bahkan bersaing langsung dengan putranya sendiri, Kaesang Pangarep. Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, diketahui sempat mengunjungi Jokowi di Solo untuk mendiskusikan hal tersebut.
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan bahwa perpanjangan masa pendaftaran dilakukan karena beberapa tokoh eksternal sedang membangun komunikasi dan konsolidasi dengan DPD dan DPW. “Kami memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh besar di luar partai untuk mencari dukungan, agar bisa ikut dalam Pemilu Raya PSI,” ujar Andy saat dihubungi pada Minggu (1/6/2025).
Kini, publik tinggal menanti: siapa yang akan memimpin PSI ke depan? Kaesang, Jokowi, atau sosok baru lainnya?
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post