Jakarta, Kabariku – Eddie Marzuki Nalapraya, sosok yang dijuluki Bapak Pencak Silat Dunia, tutup usia pada Selasa, 13 Mei 2025, di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Tokoh militer berpangkat Mayor Jenderal TNI ini wafat dalam usia 93 tahun akibat sakit yang telah lama dideritanya.
Jenazah almarhum disemayamkan di Padepokan Pencak Silat TMII dan direncanakan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Kepergian Eddie meninggalkan duka mendalam bagi dunia pencak silat, baik di Indonesia maupun di mancanegara.
Eddi Nalapraya lahir di Tanjung Priok, Jakarta, pada 6 Juni 1931. Ia berasal dari keluarga Betawi sederhana. Pada usia 16 tahun, ia bergabung dengan Detasemen Garuda Putih di masa Agresi Militer Belanda. Pangkat terakhir yang diraihnya adalah Mayor Jenderal.
Selain berkiprah di dunia militer, Eddie juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur R. Soeprapto pada periode 1984–1987. Namun, kontribusi terbesarnya tercatat dalam sejarah pencak silat Indonesia dan dunia.
Eddie Marzuki Nalapraya menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) selama lebih dari dua dekade, dari 1981 hingga 2003. Ia juga merupakan penggagas terbentuknya Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) pada tahun 1980, federasi internasional yang menjadi tonggak penyebaran pencak silat ke dunia global.
Eddie menjadi Presiden pertama Persilat, memperkuat posisinya sebagai tokoh kunci dalam diplomasi budaya Indonesia.
Eddie pun sempat dinobatkan sebagai Bapak Pencak Silat Eropa tahun 2008, di Swiss, sebuah pengakuan atas dedikasinya memperkenalkan silat ke benua biru.
Di bawah kepemimpinannya, pencak silat mulai dipertandingkan di tingkat internasional, termasuk ajang 1st International Invitation of Pencak Silat tahun 1982 di Jakarta. Ajang ini menjadi cikal bakal Kejuaraan Dunia Pencak Silat pada 1987, tahun yang sama saat pencak silat masuk sebagai cabang olahraga resmi di SEA Games.
Puncak perjuangan Eddie terjadi pada 12 Desember 2019, ketika pencak silat diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Ia turut membina tim Road to UNESCO & Olympic, yang bekerja keras selama lima tahun untuk meraih pengakuan dunia tersebut.
Atas seluruh dedikasinya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menganugerahkan Lifetime Achievement Award in Sports pada 6 September 2022. Dalam pidatonya, Eddie menyampaikan bahwa menjaga dan memajukan budaya bangsa adalah tanggung jawab moral setiap anak negeri.
Wafatnya Eddie Marzuki Nalapraya merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Ia bukan hanya seorang tokoh militer atau pejabat pemerintahan, tetapi simbol perjuangan budaya dan ikon pencak silat yang telah membawa warisan leluhur Indonesia ke panggung dunia.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post