• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, Oktober 2, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Tokoh
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Ekonomi

Haidar Alwi: Tarif Impor 32% Bukan Bencana, Tapi Filter Strategis

Tresna Sobarudin oleh Tresna Sobarudin
7 April 2025
di Ekonomi
A A
0
Haidar Alwi

Haidar Alwi

ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku – Pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, Ir. R. Haidar Alwi, MT, menyatakan dengan tegas bahwa di tengah gejolak global yang dipicu oleh kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump, Indonesia justru berada dalam posisi strategis yang harus dimanfaatkan secara maksimal.

Menurut Haidar Alwi, perang dagang bukanlah akhir dari pertumbuhan ekonomi dunia, melainkan penataan ulang kekuatan global yang membuka peluang bagi negara-negara dengan fundamental ekonomi yang kuat seperti Indonesia.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Investor besar dunia pun tahu bahwa Indonesia adalah pasar masa depan. Mereka tidak hanya melihat angka hari ini, tetapi proyeksi lima hingga dua puluh tahun ke depan. Dan dalam semua skenario itu, Indonesia selalu muncul sebagai kekuatan baru di Asia,” ujar Haidar Alwi, Sabtu (5/4/2025).

RelatedPosts

Penopang Utama Ekspor Nasional Adalah Industri Pengolahan Nonmigas

Dukung Ekspansi Kuliner Indonesia Mendunia, Menteri Ekraf Audiensi dengan Restoran Sederhana

Distribusi Logistik untuk Ketahanan Pangan Didukung Kemenhub

Tarif 32% Bukan Bencana, Tapi Filter Strategis

Kebijakan bea masuk sebesar 32% yang diberlakukan Amerika terhadap beberapa produk Indonesia memang memberikan tekanan jangka pendek. Namun, Haidar Alwi menilai hal ini bukan sebagai bencana ekonomi, melainkan filter strategis bagi Indonesia untuk memperkuat nilai tambah produk dalam negeri dan memperluas diversifikasi pasar ekspor ke luar Amerika.

“Kalau kita hanya bergantung pada satu pasar ekspor, maka kita rapuh. Tapi kalau ini jadi momen untuk membuka jalur dagang ke Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Pasifik Selatan, justru kita keluar dari krisis dengan lompatan besar,” jelasnya.

Dalam pandangan Haidar Alwi, kebijakan proteksionis Amerika Serikat di bawah Trump justru menegaskan bahwa era globalisasi lama sudah berakhir. Yang kini dibutuhkan adalah model globalisasi baru yang berakar pada kemandirian ekonomi nasional, bukan keterikatan yang tidak adil terhadap kekuatan besar dunia.

Baca Juga  Haidar Alwi: Revisi RUU KUHAP dan Kejaksaan Berpotensi Meruntuhkan Sistem Hukum Berkeadilan

Indonesia Sedang Melahirkan Ekosistem Ekonomi Mandiri

Sebagai tokoh yang juga dikenal sebagai pengusaha pertambangan emas dan batu bara, serta dewan pembina Ikatan Alumni ITB, Haidar Alwi menekankan bahwa Indonesia saat ini sedang dalam proses melahirkan ekosistem ekonomi yang mandiri dan tangguh.

“Pemerintah sedang fokus memperkuat fondasi struktural. Infrastruktur fisik dibangun, digitalisasi diperluas, hilirisasi sumber daya alam berjalan, dan industri padat karya mulai diarahkan ke rantai pasok global yang baru,” kata Haidar Alwi.

Dengan bonus demografi, stabilitas politik yang terjaga, serta kelas menengah yang terus tumbuh, Indonesia menjadi ladang investasi yang sangat menarik. Bahkan, lembaga keuangan global seperti Standard Chartered dan HSBC memproyeksikan bahwa Indonesia akan masuk dalam 5 besar ekonomi dunia pada 2045.

Optimisme Rasional, Bukan Sekadar Narasi

Haidar Alwi menolak narasi pesimisme yang kerap dibangun atas dasar fluktuasi nilai tukar atau pergerakan indeks saham harian. Baginya, fluktuasi adalah napas alami pasar bebas, bukan ukuran kekuatan struktural ekonomi.

“Rupiah melemah sesaat bukan berarti kita kalah. Pasar bereaksi pada sentimen, bukan pada realitas dasar. Dan realitas dasar Indonesia sangat kuat—baik dari sisi konsumsi domestik, kestabilan fiskal, maupun kapasitas manufaktur,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa Indonesia tidak akan serta merta terpuruk karena tekanan dagang Amerika. Justru negara-negara seperti Vietnam dan Meksiko yang sebelumnya dianggap ‘pemenang’ perang dagang, kini menghadapi tekanan akibat ketergantungan yang terlalu tinggi terhadap ekspor tunggal ke AS.

Saatnya Menjadi Pemain Global, Bukan Penonton

Haidar Alwi memberikan pesan penting: bahwa bangsa ini harus berhenti menjadi penonton dalam percaturan global dan mulai mengambil peran sebagai pemain kunci. Indonesia memiliki semua modal: sumber daya alam, jumlah penduduk, lokasi strategis, dan potensi SDM unggul.

Baca Juga  Jika 1.000 Orang Kaya Melunasi Utang 10.000 Rakyat Miskin, Indonesia Bisa Berdiri Tanpa Meminta

“Kebijakan Trump adalah pemicu. Tapi bagaimana kita merespons, itu yang menentukan. Kalau kita gunakan ini untuk memperkuat industri dalam negeri, membangun kepercayaan investor, dan memperluas pasar, maka ini bukan krisis. Ini adalah momen kelahiran kembali kekuatan ekonomi Indonesia,” pungkas Haidar Alwi.(Bem)***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: bea masukDonald TrumpHaidar Alwitarif impor
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Menuju Swasembada Jagung 2025: Sinergi Kementan – Polri Targetkan 4 Juta Ton Produksi Tambahan

Post Selanjutnya

Cek Pospam Tol Japek, Kapolda Metro Jaya Perintahkan Lalin Prioritas untuk Arus Balik

RelatedPosts

Penopang Utama Ekspor Nasional Adalah Industri Pengolahan Nonmigas

2 Oktober 2025

Dukung Ekspansi Kuliner Indonesia Mendunia, Menteri Ekraf Audiensi dengan Restoran Sederhana

2 Oktober 2025

Distribusi Logistik untuk Ketahanan Pangan Didukung Kemenhub

2 Oktober 2025

Gerakan Selamatkan Pangan Melalui Platform Digital Diperkuat Badan Pangan Nasional

1 Oktober 2025

Hadapi Perubahan Iklim dan Krisis Global, Pangan Lokal Jadi Strategi Nasional

1 Oktober 2025

Realisasi Subsidi dan Kompensasi Hingga Agustus 2025 Disampaikan Menkeu

1 Oktober 2025
Post Selanjutnya
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto didampingi Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy meninjau langsung Pospam Km 25B Tol Jakarta-Cikampek, Cibitung, Bekasi

Cek Pospam Tol Japek, Kapolda Metro Jaya Perintahkan Lalin Prioritas untuk Arus Balik

Permadi Arya Alias Abu Janda/ Instagram @permadiaktivis2

Lima Fakta Menarik Abu Janda yang Ditunjuk Jadi Komisaris Jasa Marga: Istri Blasteran hingga Lulusan Inggris

Discussion about this post

KabarTerbaru

Bertemu Menaker, Bupati Garut Bahas Strategi Pengembangan Serta Penyerapan Tenaga Kerja

2 Oktober 2025

Kasus Penyegelan PT Petro Muba: FK2AS Pertanyakan Diamnya APH “Terkesan Tutup Mata”

2 Oktober 2025
Appe Hutauruk

Ketika Kejahatan Berdaulat, Hukum Harus Berani

2 Oktober 2025

Anak Satpam Kerja di Dapur MBG: Nafkah untuk Keluarga, Harap Program Lanjut Terus

2 Oktober 2025

Antusiasme Pelajar Sambut Mobil MBG, Bikin Personel Dapur Ikut Bangga

2 Oktober 2025

Terkait Perkembangan Program MBG, Presiden Prabowo Terima Laporan Kepala BGN

2 Oktober 2025

Korban Pelecehan Di Bekasi Pastikan Dapatkan Layanan Psikologis dan Bantuan Hukum dari Kemen PPPA

2 Oktober 2025

KemenP2MI Serap Aspirasi Lembaga Pelatihan Bahasa Korea, untuk Perkuat Tata Kelola Penempatan

2 Oktober 2025

Penopang Utama Ekspor Nasional Adalah Industri Pengolahan Nonmigas

2 Oktober 2025

Kabar Terpopuler

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

    Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polri Mutasi 60 Perwira Tinggi, Jabatan Strategis Kabaintelkam dan Dankorbrimob Berganti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewan Pers Minta Akses Liputan CNN Indonesia Dipulihkan, SIAGA 98: Presiden Prabowo Tak Anti Pers

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adhi Makayasa 94 Irjen Pol Alberd Teddy Benhard Sianipar, Perkuat PPATK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hasan Nasbi Ungkap Momen Bersama Seskab Teddy: Kedatangan Tamu Istimewa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peringati Tragedi 1965, Bendera Merah Putih Berkibar Setengah Tiang pada 30 September

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.