Kabariku, Cianjur — Ratusan murid sekolah dasar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa harus menjalani kegiatan belajar mengajar di tenda dan lorong kelas.
Murid SD Negeri Pasirmunding IV, Kecamatan Cibeber, harus belajar dalam kondisi darurat karena ruang kelas mereka rusak akibat gempa bumi yang terjadi dua bulan lalu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, siswa kelas 1 dan 3 belajar di dalam tenda yang didirikan di halaman sekolah, sementara siswa kelas 2 dan 4 belajar di lorong kelas.
“Sejak gempa bumi akhir November 2024, ada empat kelas yang harus belajar di luar ruangan. Sebelum mendapat bantuan tenda dari Kementerian, seluruh siswa belajar di pelataran kelas,” ujar Mukdis, salah satu guru di sekolah tersebut, dilansir kabariku.com dari kompas.com, Selasa (14/1/2025).
Mukdis menjelaskan bahwa kondisi belajar seperti ini sangat tidak ideal, terutama dengan cuaca yang saat ini kadang hujan dan angin kencang.
“Belajar jadi kurang kondusif. Tapi mau bagaimana lagi, bangunan sekolah tidak bisa digunakan karena rusak,” ujarnya.
Menurut Mukdis, keputusan untuk menggelar kegiatan belajar di tenda dan lorong kelas dilakukan demi mengutamakan keselamatan siswa dan guru.
“Keselamatan anak-anak dan guru harus menjadi prioritas, sehingga kami terpaksa belajar di tenda dan teras kelas ini, karena kondisi kelas rusak dan membahayakan,” kata dia.
Meski begitu, Mukdis mengaku masih kekurangan tenda untuk menampung jumlah murid yang belajar di luar kelas. Pasalnya, tenda tersebut sempat disekat menjadi tiga lokal kelas darurat, namun kondisinya semakin sempit dan pengap.
“Kelas 4 pernah kita berlakukan masuk di jam kedua. Namun, orangtua murid ingin masuk pagi, sehingga terpaksa belajar di luar dan kadang di kelas yang kondisinya rusak itu,” tambahnya.
Sejauh itu, disampaikan Mukdis, pihak sekolah telah melaporkan kondisi ini ke dinas terkait dan sudah ditinjau untuk asesmen.
“Sudah ada yang datang ke sini beberapa kali. Semoga saja bisa secepatnya diperbaiki karena ini kasihan anak-anak belajarnya jadi tidak nyaman,” ucapnya.
Maula (8), salah satu murid kelas 2, berharap bisa belajar di dalam kelas. Dua bulan belajar di lantai kerap membuatnya pegal dan kesemutan karena lantai dingin.
“Iya, mau kayak sekolah lain, ada kelasnya, menulisnya di meja. Kalau belajar di luar, lantainya dingin dan berdebu kalau ada angin,” imbuhnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Aripin, menyebut bahwa SD Negeri Pasirmunding IV merupakan satu dari puluhan sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa.
“Untuk diperbaiki tentunya, ya. Namun, kami masih menunggu informasi dan arahan dari pusat, dari BNPB dan Kementerian PUPR terkait rencana perbaikannya,” ungkap Aripin saat dihubungi melalui telepon, Selasa siang.*** (sumber/kabariku)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post