Bandung, Kabariku- Gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) terjadi di Pulau Kyushu Jepang pada 8 Agustus lalu. Gempa Megathrust tersebut juga berpotensi terjadi di Selat Sunda dengan magnitudo 8,7. Masyarakat diimbau tidak panik terkait informasi tersebut dan diminta siap siaga dan tenang dalam menghadapi situasi ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebut Jawa Barat berpotensi terancam oleh gempa Megathrust.
Peringatan itu sejalan dengan adanya Surat Edaran Tentang ‘Meningkatkan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Gempa Bumi Megathrust Selat Sunda yang di tanda tangan Pj Gubernur Jawa Barat per 2 September 2024”.
Plh Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadianne Adnan mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman tentang mitigasi bencana kepada masyarakat. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir jumlah korban jiwa jika bencana terjadi.
“Intinya bencana itu pasti terjadi. Kita tekankan adalah mitigasi bencana. Kita tidak tahu kapan waktunya, yang kita lakukan itu adalah siap siaga,” kata Anne dikutip Sabtu (07/09/2024).
Selain itu, Anne mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana lain seperti kekeringan, banjir, longsor, dan angin kencang.
“Masyarakat harus siaga potensi-potensi bencana lain, seperti kekeringan, banjir, longsor dan angin kencang,” kata Anne.
Anne juga mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk terus memperkuat mitigasi bencana guna meminimalkan korban jiwa.
“Kami terus melakukan gladi, sosialisasi, dan edukasi, terutama di wilayah pesisir Jabar Selatan. Ini melibatkan tidak hanya masyarakat dan anak sekolah, tetapi juga seluruh stakeholders,” tutup dia.
Berikut isi SE Nomor 128/PB.01.03/BPBD Tentang ‘Meningkatkan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Gempa Bumi Megathrust Selat Sunda’ yang di tanda tangan Pj Gubernur Jawa Barat per 2 September 2024” :
Merespon informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait kesiapsiagaan beberapa wilayah Zona Megathrust Indonesia yang diperkirakan berpotensi terjadinya gempa besar dan tsunami serta menindaklanjuti Surat Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasionak Penanggulangan Bencana nomor B-399/BNPB/D-I/BP.03.02/08/2024, tanggal 03 Agustus 2024 hal: Langkah-langkah Kesiapsiagaan Zona Megathrust.
Dalam poin pertama surat edaran tersebut diinstruksikan kepada seluruh instansi dan masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya bencana akibat adanya seismic gap terutama wilayah Zona Megathrust Pantai Selatan Jawa Barat.
Poin kedua, agar meningkatkan mitigasi struktural diantaranya menyediakan dan memastikan ketersediaan papan informasi, rambu bahay, Tempat Evakuasi Sementara (TES) dan Tempat Evakuasi Akhir (TEA) serta membangun Early Warning System (EWS) atau peringatan dini berbasis kearifan budaya setempat, seperti kentongan, speaker masjid, alarm, dan sejenisnya.
Poin ketiga, pengecekan kembali kesiapan alat-alat peringatandidi dan sister komunikasi kebencanaan, memastikan kesiapan tempat evakuasi dan memastika ketersedian alat (poin 2).
Poin keempat, meningkatkan pelaksanaan edukasi, sosialisasi dan literasi kepada masyarakat sert melakukan simulasi penyelamatan saat terjadi gempa bumi.
Poin kelima, meningkatkan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan serta melakukan simulasi dengan melibatkan seluruh stakeholder.
Poin keenam meningkatkan koordinasi dengan BMKGF dan PVMBG terkai informasi cuaca dan aktivitas seismik Zona Megathrust.
Terakhir, koordinasi penanganan darurat bencana dapat menghubungi Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Barat di nomor 022-73513621 atau Call Cener 0823-1701-2056
Demikian disampaikan, surat edaran ditandatangi Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin.***
Red/K.101