Yogjakarta, Kabariku- Pilpres 2024 akhirnya menyisakan banyak persoalan, bahkan publik menilai Pemilu 2024 adalah paling brutal dalam sejarah. Kenapa bisa dikatakan demikian? karena institusi kekuasaan banyak yang secara terang-terangan mengkampanyekan salah satu Capres-Cawapres.
Tentu tidak etis dan akan merusak proses demokrasi itu sendiri. Terlihat kasat mata adanya rekayasa perubahan konstitusi, pelanggaran peraturan KPU, pengerahan aparat negara, hingga pat gulipat dalam rekap dan hitung suara. Bahkan lembaga survey pun turut serta membangun opini yang menguntungkan salah satu paslon.
Elemen masyarakat yang tergabung dalam Rakyat Jogja Bersama Satu Tujuan (RAJA Bersatu) mengirim surat kepada Mahkamah Konstitusi (MK) yang berisi memberikan dukungan moral kepada MK agar punya nyali dalam mengadili perkara sengketa Pemilu dengan seadil-adilnya.
Inisiator dan Koordinator RAJA Bersatu, In’am eL Mustofa, M.I.P., menjelaskan, mengirimi surat ke MK karena dilandasi atas banyaknya persoalan kehidupan demokrasi dan praktek Pemilu 2024. Bahkan publik menilai, Pemilu 2024 adalah paling brutal dalam sejarah.
“Kenapa bisa dikatakan demikian karena institusi kekuasaan banyak yang secara terang-terangan mengkampanyekan salah satu capres cawapres,” kata In’Am dalam keterangannya, Kamis (4/4/2024).
In’am mengatakan, kondisi tersebut tentu tidak etis dan akan merusak proses demokrasi di Indoneisa. Terlihat kasat mata adanya dugaan-dugaan pelanggaran tersebut, seperti rekayasa perubahan konstitusi, pelanggaran peraturan KPU, pengerahan aparat negara, hingga pat gulipat dalam rekap dan hitung suara.
“Bahkan lembaga survei pun diduga kuat turut serta membangun opini yang menguntungkan salah satu paslon,” jelasnya.
Lanjutnya, setelah Pilpres 2024 usai, kini pertaruhan masa depan demokrasi berujung di KM. Masyakat luas berharap MK dapat mengatasi dan mengembalikan marwah MK sekaligus demokrasi yang sedang jatuh di titik nadir.
“Kami berharap agar MK dapat bersikap independen dan berani mengatakan ‘tidak’ jika ada cawe-cawe dari institusi kekuasaan lain,” tegasnya.
“Profesional dan mengedepankan hati nurani harus dibangun untuk mengambil keputusan yang objektif, mendahulukan kepentingan bangsa, serta jauh dari pragmatisme,” jelasnya.
Berkaitan hal itu, RAJA Bersatu mengirim surat ke MK sebagai bentuk harapan sekaligus dukungan moral agar MK memiliki nyali dalam mengadili perkara Pemilu 2024.
“Surat tersebut juga menunjukkan rakyat bersama MK, membela penuh jika ada intimidasi terhadap Hakim MK. Surat sudah dikirim Rabu, 3 April 2024,” ungkapnya.
Menurut dia, RAJA Bersatu mendapat dukungan dari beberapa tokoh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, berikhtiar terus bersama MK. Rangkaian aksi bersama di Yogyakarta dan akan dilakukan dengan berbagai simpul pergerakan pro demokrasi
“Bahkan jika kondisi darurat MK, kami akan berangkat ke Jakarta. Ikut menjaga MK agar sebagai benteng terakhir konstitusi, keadilan, dan hukum tetap tegak berdiri,” jelasnya.
Kini pertaruhan masa depan demokrasi berujung di Mahkamah Konstitusi. Masyakat luas berharap MK dapat mengatasi dan mengembalikan marwah MK sekaligus demokrasi yang sedang jatuh di titik nadir.
In’am eL Mustofa sebagai inisiator RAJA Bersatu mendesak agar Mahkamah Konstitusi dapat bersikap independen dan berani mengatakan’tidak’ jika ada cawe-cawe dari Institusi kekuasaan lain.
“Profesional dan mengedepankan hati nurani sehingga keputusan yang diambil objektif, jauh dari pragmatisme dan mendahulukan kepentingan bangsa,” cetusnya.
Surat RAJA Bersatu kepada MK merupakan bentuk harapan sekaligus dukungan moral agar MK memiliki nyali, rakyat akan bersama MK membela penuh jika ada intimidasi terhadap Hakim MK.
RAJA Bersatu yang didukung oleh beberapa tokoh masyarakat Jogja dan sekitarnya berikhtiar untuk membersamai MK sekalipun melalui surat. Rangkaian aksi bersama di Jogja terus akan dilakukan dengan berbagai simpul pergerakan.
“Bahkan jika kondisi darurat MK, RAJA akan berangkat ke Jakarta. Ikut menjaga MK agar sebagai garda terakhir konstitusi dan keadilan hukum mampu bersikap independen. #SaveMK,” tandas In’Am.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post