Garut, Kabariku- Rektor Institut Teknologi Garut (ITG), Hilmi Aulawi, resmi menyandang gelar Profesor atau Guru Besar, setelah dikukuhkan dalam acara Sidang Terbuka Senat ITG dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Hilmi Aulawi, S.T., M.T., IPU, dalam bidang Ilmu Teknik Industri, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanaa Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (4/11/2023).
Dalam kesempatan ini, nampak hadir beberapa tamu undangan seperti Bupati Sumedang Periode 2018-2023, Dony Ahmad Munir, Ketua Yayasan Al-Musaddadiyah juga selaku Rektor Universitas Garut, Abdusy Syakur Amin, Staf Ahli Bupati Garut, Nia Gania Karyana, dan tamu undangan yang lainnya.

Dalam sambutannya, Staf Ahli Bupati Garut, Nia Gania Karyana, mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, mengapresiasi atas diraihnya gelar Guru Besar atau Profesor oleh Rektor ITG.
Ia berharap dengan pengukuhan ini, bisa menambah citra Kabupaten Garut yang lebih baik lagi, khususnya dari sektor pendidikan.
“Kalau dulu Pak Dani sebagai Profesor Termuda, sekarang mungkin Doktor Hilmi juga menjadi Profesor muda, mudah-mudahan dengan adanya Guru Besar terutama di Kabupaten Garut, menambah citra Garut yang lebih baik lagi dari sektor pendidikan,” ujar Gania.
Sementara itu, Rektor ITG, Hilmi Aulawi yang sebelum menyampaikan orasinya yang berjudul “Peningkatan daya saing Global melalui Pengembangan Knowledge Manajemen” ini, dirinya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada civitas akademika ITG, atas penyelenggaraan kegiatan sidang senat terbuka terkait dengan pengukuhan guru besar atas nama dirinya.
Ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan mendorong dirinya, sehingga kini ia menyandang gelar Profesor didepan namanya.
“Orasi ilmiah yang saya sampaikan pada pertemuan kali ini adalah terkait dengan knowledge manajemen, ini merupakan salah satu bidang kajian yang menjadi fokus penelitian saya, saya memiliki tiga bidang kajian yang pertama pengambilan keputusan, kemudian yang kedua adalah knowledge manajemen, yang ketiga adalah manajemen strategi, knowledge manajemen sengaja dipilih karena mudah untuk dijelaskan lintas disiplin ilmu, sehingga diharapkan bisa memberikan kebermanfaatan yang luas,” tandasnya.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post