Jakarta, Kabariku- Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkritik keras proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal Cawapres Prabowo Subianto.
Hasto menyebut proses pencalonan Gibran sebagai disobidience (pembangkangan). Hasto mengaku dapat cerita soal “kartu truf” ketua umum partai politik (ketum parpol).
Untuk diketahui, dalam dunia politik “kartu truf” bisa dikatakan sebagai kiasan yang artinya kartu terakhir untuk menghalau manuver seseorang.
Hubungan PDI Perjuangan dengan Jokowi dan keluarga belakangan merenggang setelah Gibran menjadi Cawapres Prabowo. Bahkan PDI Perjuangan menyebut merasa ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan Konstitusi.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Koalisi Indonesia Maju (KIM) Mangapul Silalahi mengatakan pernyataaan Hasto ini terlalu berlebihan.
“Jika memang benar sampaikan saja kartu truf apa, jangan buat pernyataan yang tidak mendasar,” cetus Mangapul.
Hasto memang sering melontarkan tuduhan tanpa berdasarkan data dan fakta.
“Jangan lupa, sampai saat ini publik juga penasaran dimana keberadaan Harun Masiku,” tandasnya.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post