Jakarta, Kabariku- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa ratusan bukti kongkrit yang mendasari penetapan mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Galaila Karen Kardinah (GKK) alias Karen Agustiawan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembelian Liquefied Natural Gas (LNG) sudah dilakukan secara tepat dan benar.
Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri menyatakan, salah satu bukti yang dibawa yakni bukti elektronik.
“Agenda sidang praperadilan yang diajukan oleh tersangka GKK adalah bukti dan keterangan ahli yang diajukan tim biro hukum KPK. KPK menghadirkan bukti sebanyak 121 termasuk bukti elektronik,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya. Senin (30/10/2023).
Atas dasar ratusan bukti itu, dijelaskan Ali, diyakini Hakim Praperadilan akan menolah sidang praperadilan yang diajukan Karen.
“Kami yakin seluruh proses penyidikan perkara ini telah sesuai dengan mekanisme hukum sehingga sudah seharusnya permohonan praperadilan dimaksud ditolak,” kata Ali.

Seperti diketahui, Karen ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas kasus dugaan korupsi terkait pembelian LNG atau gas alam cair.
KPK menjerat Karen dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dari perbuatan GKK alias KA menimbulkan dan mengakibatkan kerugian keuangan negara sejumlah sekitar USD 140 juta yang ekuivalen dengan Rp 2,1 triliun.
Sebagai informasi, dalam kasus ini, Karen menggugat KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Berdasarkan Sistem Informasi Penelurusan Perkara (SIPP) PN Jaksel, gugatan tersebut terdaftar dengan nomor perkara 113/Pid.Pra/2023/PN JKT.SEL. Disana disebutkan gugatan terkait sah atau tidaknya penetapan tersangka.***
Red/K.101
Berita Terkait :
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post