Garut, Kabariku- Universitas Garut (UNIGA) melaksanakan pengabdian masyarakat di Kelurahan Pataruman bersama ibu-ibu PKK dan dihadiri pula oleh perwakilan dari Kelurahan Pataruman, ketua RW dan Dosen di Fakultas Pertanian Universitas Garut yaitu Novriza Sativa, M.Si., Dr. Hanny Hidayati Nafiah, SP., M.P. dan Ervi Herawati, S.Pt, M.S.
Pengabdian ini mengenai pengenalan sistem Aquaponik dan Pakan Lele. Aquaponik merupakan contoh kerjasama simbiotik di antara ikan, tanaman, dan mikroorganisme dalam lingkungan tertutup.
Pengenalan Aquaponik dan Pakan lele ini dijelaskan oleh Ervi Herawati, S.Pt., M.S., pada saat pelatihan pertama pada tanggal 16 September 2023, lalu.
Ervi menyampaikan beberapa hal mengenai Aquaponik dan ikan yang digunakan serta program pakan untuk ikan lele mulai dari cara menghitung kebutuhan pakan dan waktu pemberian pakan.
“Ikan yang digunakan dalam pengabdian pada masyarakat ini dipilih ikan lele yang memiliki ketahan yang tinggi terhadap lingkungan, pertumbuhannya yang cepat serta lele merupakan salah satu kebutuhan pangan yang cukup untuk dipertimbangkan. Aquaponik penting disampaikan kepada ibu-ibu PKK karena diharapkan dapat menambah pendapatan ibu-ibu PKK,” jelasnya.
Aquaponik ini, lanjutnya, merupakan sebuah sistem pertanian berkelanjutan yang menggabungkan budidaya ikan (aquaculture) dan budidaya tanaman (hydroponics) dalam satu sistem tertutup.
Air yang digunakan untuk budidaya ikan dalam sistem aquaponik, juga digunakan untuk tumbuh-tumbuhan, dan kotoran ikan yang dikeluarkan mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.
Kebutuhan pakan yang digunakanpun tergantung pada banyaknya jumlah ikan pada kolam, serta perbedaan usia lele juga mempengaruhi kebutuhan pakan dan Intensitas pemberian pakan,” lanjutnya.
Selain itu, Ervi memaparkan mengenai pakan pellet ikan komersial dari mulai pakan starter, pakan Juvenile sampai pakan Pertumbuhan. Selain itu beliau juga memberikan pengetahuan mengenai pakan alternatif dari tumbuhan.
“Pakan ikan lele alternatif dari tumbuhan merupakan salah satu pakan pengganti yang bisa kita olah sendiri sebagai pakan tambahan dalam budidaya ikan lele. Pakan alternatif lele dari tumbuhan ini bertujuan untuk penghematan karena biasanya proses budidaya ikan lele memerlukan pakan yang cukup banyak agar proses pertumbuhan ikan lele menjadi optimal,” paparnya.
Lebih jauh Ervi menjelaskan, daun-daunan dan leguminosa menjadi salah satu bahan alternatif untuk dijadikan sebagai pakan lele seperti daun kangkung, daun pepaya, daun lamtoro, daun turi dan daun gamal, dengan penambahan dedaunan ini bisa menghemat pellet komersil yang digunakan.
Pemeliharaan ikan lele ini akan terus didampingi bersama Fakultas Pertanian UNIGA yang diharapkan kedepannya dapat meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) terutama IKU 5 Universitas.
“Saya berharap adanya kegiatan pengabdian hasil kinerja dosen dan mahasiswa baik itu alat tower-aeroponic dan aqua-aeroponic ini dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama di Komplek Pataruman Indah,” Dosen Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi, Novriza Sativa S.Pd., M.Si., menambahkan.
Kegiatan ini juga tidak lepas dari bantuan mahasiswa Agroteknologi yaitu Rizki Rahmat Nurhidayat, Dzidan Mubarok, Alfira Kinanti mahasiswa semester 5, dan Mahasiswa semester 7 yaitu Resa Asyahro Sofyan.
Keikutsertaan mahasiswa dalam pelaksanakan kegiatan baik itu proses pembuatan alat, pelatihan dan pengelolaan terutama aqua-aeroponic dengan ikan lele, ini sesuai IKU 2 dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman diluar kampus berupa pelaksanaan magang atau praktikum.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com