oleh :
Dr. Andry Wibowo., SIK., MH., MSi.

Mekkah, Kabariku- Lingkungan hidup menjadi aspek penting bahkan determinator bagi kehidupan manusia. Meski manusia diberikan keunggulan akal budi untuk beradaptasi, lingkungan hidup menjadi aspek pokok bagi keberlangsungan kehidupan mahluk hidup di bumi.
Sayangnya dunia hari ini berbeda dengan dunia di masa lalu. Saat ini lingkungan hidup telah banyak berubah jika dibandingkan ratusan bahkan puluhan tahun lalu. Perubahan terjadi secara evolutif dan berlangsung konsisten sebagai konsekuensi logis dari perkembangan relasi antar manusia termasuk dengan lingkungannya.
Banyak sekali proses evolusi lingkungan berubah secara alamiah diluar kehendak manusia. Namun tidak sedikit perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak sebagai akibat dari kehendak dan perilaku manusia (nurture).
Salah satu perubahan yang mesti menjadi perhatian kita semua adalah perubahan iklim. Karena perubahan iklim saat ini sudah masuk dalam tahap waspada yang membutuhkan kesadaran semua pihak.
Deforestasi hutan tropis dunia yang diakibatkan laju industrialisasi dan perkembangan pembangunan menyumbang secara signifikan terhadap kondisi perubahan iklim saat ini.
Penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil telah melampaui ambang batas emisi karbon yang dihasilkannya.
Sehingga deforestasi dan ledakan jumlah kendaraan bermotor dunia menghasilkan kualitas udara yang buruk. Meningkatkan efek rumah kaca yang membahayakan masa depan bumi. Situasi yang tidak saja berbahaya bagi kesehatan manusia tetapi juga kehidupan mahluk hidup lainnya.
Sebagai cerita yang terdengar atau pernah dialami dan menjadi peringatan bagi manusia, perubahan cuaca ekstrem akibat naiknya suhu dunia hari ini menjadi bencana.
Banyak tempat yang dulunya sejuk dan berembun, dulunya membeku kini berubah menjadi hangat, panas dan mencair. Banyak daratan atau pulau hilang tenggelam akibat naiknya permukaan air laut.
Untuk itulah manusia dan para pemimpin dunia mesti memikirkan langkah mitigasi penyelamatan bumi sekaligus mencegah persoalan serius dari perubahan iklim. Sudah saatnya menghentikan pembabatan hutan tropis yang masih tersisa secara tak terkendali. Melakukan penanaman pohon secara masif agar mampu menghasilkan oksigen yang cukup bagi dunia.
Beralih menggunakan sumber energi baru dan terbarukan dalam sektor trasportasi dan industrialisasi. Menggunakan pendekatan artifisial inteligen untuk menemukan transportasi ramah lingkungan demi mengurangi emisi karbon. Membangun sistem transportasi publik masal yang terintegrasi untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Mengendalikan pertumbuhan penduduk untuk memastikan terjadinya keseimbangan rasio antara manusia dan kebutuhan hidupnya.
Melakukan upaya sistematis dalam hukum, pendidikan dan budaya untuk mendorong perilaku manusia ramah lingkungan. Kebiasaan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, komunitas dan masyarakat dunia.
Perilaku manusia yang ramah lingkungan akan menjadi budaya dan peradaban baru yang dapat memberikan manfaat bagi keberlanjutan ekosistem kehidupan.
Lingkungan hidup adalah kita. Dengan menyatukan manusia bersama lingkungan hidupnya akan mendorong kesadaran baru dan perilaku sosial yang ramah lingkungan hidup.
Menjaga dan merawat lingkungan hidup secara pantas dan beradab seperti merperlakukan diri sendiri demi keselarasan dan keberlanjutan kehidupan. Lingkungan hidup adalah kita.
Sudah selayaknya kita mencintai lingkungan hidup, sebelum berubah menjadi malapetaka yang membahayakan hidup dan kehidupan.***
Mekkah, 30 Juni 2023
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post