Jakarta, Kabariku- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami proses perencanaan hingga realisasi dalam pengadaan material pembangunan kapal angkut Tank-1 dan Tank-2 TNI AL di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Hal itu ditelisik melaui beberapa saksi yang diperiksa di Gedung KPK, Jakarta Selatan, atas nama Johannis Samuel, Direktur Utama PT Natela Tekstron Usatama; dan Mursyid Abdul Rahman, Komisaris PT Natela Tekstron Usatama.
“Hari ini (30/5) pemeriksaan saksi TPK pengadaan material pembangunan Kapal Angkut Tank-1 dan Kapal Angkut Tank-2 TNI AL Tahun 2012-2018,” kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri. Selasa (30/5/2023).
Diketahui, Lembaga antirasuah ini pada Jum’at (19/3/2023) lalu, memeriksa Marketing Representative PT Bumiloka Tegar Perkasa 2007-2013 Denny S Dilaga; Kasubdiv Pemasaran I Pembangunan Kapal Baru PT DKB 2008-2013 Dwi Siswadi; Kasubdiv Proyek Divisi Logum di PT DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) 2008-2013 Erry Wibowo.
Pimpro Kapal AT2 2016-2020 Eviral Ishar; Pensiunan Divisi Engineering PT DKB HY Sugiyono; Kasubdiv Pemasaran Kapal Niaga/Business Development and Customer Service AVP PT DKB 2011-2016/Kasubdiv Project Monitoring, Evaluasi dan Customer Relationship 2020 Ina Riesiana Vidyanti; dan Senior Manajer Keuangan PT DKB Kawijan.
Kemudian pada Selasa (14/3/2023) lalu, tiga orang sebagai saksi diperiksa. Mereka ialah Mantan Karyawan PT DKB tahun 1991-2021, Erry Wibowo; Direktur PT DKB 2017-2018, Wahyu Suparyono; dan Mantan Kasubdiv Pemasaran III PT DKB, Cahyo Yustianto.
“Para saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain masih terkait dengan berbagai proses perencanaan hingga realisasi dalam pengadaan material pembangunan kapal angkut Tank-1 dan Tank-2 TNI AL tahun 2012 s/d 2018 di Kemenhan RI,” kata Ali Fikri.
Materi serupa turut didalami penyidik kepada tiga orang saksi lainnya pada Rabu (15/3). Mereka ialah mantan Kepala Devisi Logistik dan Umum PT DKB, Betha Gunanto; Pimpinan Proyek Kapal Angkut Tank-2, Sir Pasrul; dan mantan Direktur Harkan Kapal PT DKB, Tjahjono Roedianto.
KPK diketahui sedang mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan material pembangunan kapal angkut Tank-1 dan kapal angkut Tank-2 TNI AL di Kemenhan tahun 2012-2018.
KPK belum membeberkan konstruksi perkara dalam kasus ini. Tetapi, kasusnya sudah naik penyidikan. Sudah ada tersangka yang dijerat. Belum dibeberkan siapa saja tersangka tersebut.
“KPK akan secara resmi mengumumkan pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, konstruksi perkara dan Pasal yang disangkakan setelah progres pengumpulan alat bukti yang dilakukan tim penyidik kami anggap cukup,” katanya.
KPK, kata Ali, meminta sejumlah pihak yang diduga terkait perkara bersikap kooperatif ketika diperiksa oleh penyidik.
“Kami mempersilakan masyarakat untuk mengawasi dan mengawal penyidikan perkara ini dan kami pastikan seluruh proses penyidikannya berjalan sesuai mekanisme aturan hukum,” ujarnya.
Diduga kasus tersebut terkait pengadaan yang bermasalah berujung kerugian negara. Jumlah kerugian sementara berdasarkan penghitungan auditor internal KPK yakni mencapai miliaran rupiah.
Merujuk situs perusahaan, PT DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) merupakan BUMN yang bergerak di bidang pembangunan kapal baru, pemeliharaan dan perbaikan kapan serta non-kapal. Perusahaan memiliki sembilan galangan.
Kapal AT1 diberi nama KRI Teluk Kendari-518 sementara Kapal AT2 bernama KRI Teluk Kupang-519. Pengadaan kapal yang nilainya hingga sekira Rp320 miliar itu diduga bermasalah.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com