Kabariku- Indonesia dan India sepakat untuk menggelar ‘Dialog Antaragama’ sebelum akhir tahun ini atau pada tahun 2023.
Indonesia dan India pada Jumat, 17 Juni 2022 lalu, menggelar pertemuan komisi bersama kedua negara di Ibu Kota New Delhi, India.
Pertemuan Komisi Bersama Indonesia tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Dra. Retno Marsudi, LL.M., dan Menlu India Y.M. Dr. Subrahmanyam Jaishankar.
Dalam jumpa pers secara virtual usai pertemuan itu, Retno Marsudi menyampaikan secara langsung sikap pemerintah Indonesia tentang pernyataan dua politisi India yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW.
“Menanggapi keprihatinan dan kecaman dari Indonesia, Jaishankar telah menegaskan pernyataan kedua politisi itu sama sekali tidak mencerminkan posisi BJP (Partai Bharatiya Janata) dan posisi pemerintah India,” kata Menlu Retno. dikutip Selasa (21/6/2022).
Retno menegaskan, Kedua politisi itu telah diberhentikan dari jabatannya dan keanggotaannya di BJP telah dibekukan.
Pada pertemuan Komisi Bersama Indonesia-India itu, Retno menyampaikan kembali pentingnya budaya toleransi dan saling menghormati.
“Hanya dengan saling menghormati perbedaan, termasuk perbedaan agama, maka persahabatan dan kerjasama akan dapat diperkuat. Dalam rangka ini, kedua negara sepakat untuk kembali melanjutkan program Dialog Antaragama Indonesia-India yang pernah diselenggarakan pada tahun 2018,” kata Retno.
Dalam pembicaraan tersebut, Jaishankar mengatakan BJP menghormati semua agama dan menolak dengan keras penghinaan atas agama, juga ideologi yang menghina atau merendahkan agama tertentu.
Selanjutnya, Indonesia dan India sepakat untuk menggelar dialog antaragama paling cepat sebelum akhir tahun ini atau pada 2023.
Diketahui sebelumnya, India dikecam negara-negara muslim setelah seorang politisinya diketahui menghina Nabi Muhammad. Banyak negara akhirnya mengutuk dan menyebut negara itu didera Islamofobia.
Hal ini dilakukan oleh juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma. Melansir Sputnik News, dia disebut mengolok-olok Al-Qur’an dan menyamakannya dengan ‘bumi itu datar’. Sharma juga disebut menghina Nabi Muhammad SAW, karena menikah dengan istrinya Aisyah saat masih muda.
Hal serupa juga dilakukan oleh juru bicara BJP lain Naveen Jindal yang mengatakan penghinaan Islam di media sosial.
Alasan Jindal juga sama dengan Sharma, mempertanyakan beberapa komentar yang dibuat terhadap dewa-dewa Hindu.
Aksi itu mendapat kecaman negara-negara Islam. Misalnya Arab Saudi meminta India untuk menghormati kepercayaan dan agama lain yang ada. Sementara Qatar meminta Delhi untuk membuat permintaan maaf. Bahkan Kuwait menyerukan memboikot produk India.
Partai tersebut mengatakan telah mengeluarkan keduanya dari keanggotaan partai nasionalis garis keras yang telah memerintah India sejak 2014.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post