KABARIKU – Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mencanangkan Desa Digital. Artinya, kinerja semua pemerintahan desa yang berada di Jabar, bisa beralih dari sistem konvensional ke sistem yang didukung teknologi informatika berbasis internet atau online.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Desa Digital akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan tercapai lima tahun ke depan. Menurutnya, selain bisa mempermudah pelayanan kepada masyarakat, program desa digital juga bertujuan untuk memangkas ketimpangan yang sangat jauh antara desa-desa di wilayah perkotaan dengan di pinggiran di wilayah Jawa Barat. Ketimpangan tersebut terjadi baik dari sisi pendidikan, teknologi, akses informasi, dan SDM.
Berbicara Desa Digital, di Kabupaten Garut ternyata ada sebuah desa yang kini sudah menyiapkan diri untuk menyongsong apa yang dicanangkan Gubernur Emil. Namanya Desa Wanakerta, salah satu desa yang ada di Kecamatan Cibatu. Letaknya sekitar 21 km ke arah Utara dari Ibu Kota Kabupaten Garut.
Komunikasi, distrbusi informasi, baik yang menyangkut pemerintahan maupun non pemerintahan, dari pemerintah desa ke RT dan RW, begitu juga sebaliknya, sudah beberapa bulan ini sebagian besar dilakukan secara online. Harap tahu saja, sebanyak 16 RW di Desa Wanakerta, semuanya sudah mendapatkan jatah HP Android dari pihak pemerintahan desa.
“Kami memberikan HP kepada para RW, tujuannya untuk mempermudah komunikasi baik antara desa dengan RW maupun atara RW dengan RW,” kata Kepala Desa Wanakerta, Sunarkawan, Sabtu (14/12/2019).
Dampaknya menurut Sunarkawan memang sangat terasa. Keberadaan HP yang berbasis internet (android) tersebut sangat menunjang kinerja pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Pesan dari RW ke desa atau sebaliknya, cepat tersampaikan,” jelasnya.
Seperti yang dikatakan Gubernur, di Desa Digital tersedia jaringan komunikasi atau wifi, mempunyai aplikasi layanan publik, medsos desa, grup komunikasi, dan pusat komando.
“Untuk medsos desa, dan grup komunikasi, Wanakerta sudah ada. Kami tinggal menjajagi wifi untuk para RW dan aplikasi layanan publik,” katanya.
Untuk memperkuat kinerja RW, tahun 2020 Pemerintahan Desa Wanakerta pun membuat kejutan. Tiap RW di desa ini akan mendapatkan jatah satu unit komputer. Bahkan kini sebagian komputer yang akan dibagikan ke RW tersebut, sudah tersimpan di kantor desa.
“Namun kami masih menunggu sisanya. Kalau sudah pas 16 unit, kami akan segera distribusikan ke para RW,” kata Sunarkawan.
Menurutnya, kemajuan teknologi, terutama penggunaan komputer, tak bisa dibendung sehingga mau tak mau masyarakat harus menyesuaikannya. Di lain pihak, keberadaan komputer pun sangat mendukung kinerja.
“Oleh karena itu, ketika Musrenbang setahun lalu digelar, kami menggulirkan ide komputerisasi di tiap RW. Ternyata semua sangat respon dan mendukung,” ujarnya.
Sunarkawan menambahkan, selain untuk menunjang kinerja RW, terutama dalam membuat laporan, membuat surat, dan pendokumentasian, komputer itu pun nantinya bisa digunakan oleh masyarakat di RW yang bersangkutan yang memerlukan.
“Mahasiswa atau pelajar warga RW yang bersangkutan, yang kebetulan belum mempunyai komputer atau laptop, bisa memanfaatkan fasilitas komputer di RW,” ujarnya.
Ditambahkannya, agar komputer bisa digunakan, sebelum didistribuskian ke tiap RW, pihak desa akan menggelar pelatihan dulu. Artinya, para RW nantinya akan mengikuti pelatihan agar bisa mengoperasikan komputer tersebut.
“Instrukturnya kami akan siapkan dan tentu merupakan orang yang ahli dalam bidang komputer,” jelasnya.
Menurut Sunarkawan, program Satu RW Satu Komputer tersebut dilaksanakan untuk mengikuti program pembangunan pemerintah pusat. Menurutnya, tahun 2020 pemerintah pusat mencanangkan pembangunan SDM berkualitas dan melek teknologi. Oleh karena itu, pihaknya menggelar program Satu RW Satu Komputer agar masyarakat Desa Wanakerta lebih melek teknologi.
Program ini pun mendapat apresiasi yang tinggi dari kepala Dinas Kominfo Kabupaten Garut, Muksin. Ia mengakui, program Satu RW Satu Komputer selain mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Garut, juga mendukung program Desa Digital yang digulirkan Pemprov Jabar.
“Kami sangat menghargai dan mengapresiasi Kepala Desa Wanakerta dengan program ini,” kata Muksin saat berkunjung ke kantor Desa Wanakerta, Jumat (13/12/2019). Kunjungan kerja Kadiskominfo didampingi Kapala Seksi Kemitraan Komunikasi Publik, Yan Agus Supianto dan Ketua Forum Komunikasi Kelompok Informasi (FK- KIM) Kabupaten Garut, Janur M. Bagus.
Muksin berharap, dengan sarana yang telah dan akan diberikan kepada RW, Desa Wanakerta menjadi Desa Digital sebagaimana dicanangkan Gubernur Jawa Barat.
“Program Desa Digital itu sangat visioner,” ujarnya.
Muksin pun memuji inisiatif Wanakerta yang membangun website wanakerta.id. Ia menyarankan agar website tersebut terus dikembangkan dengan dilengkapi sejumlah fitur yang menarik, informatif, dan edukatif bagi warga.
“Kami pun berharap agar Wanakerta bisa mengembangkan sistem informasi Profil Desa secara lengkap dan menyeluruh menyangkut masalah sosial, ekonomi, infrastruktur, penduduk dan lain lain lengkap dengan visualisasinya, sehingga informasi ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan arah kebijakan pembangunan desa dengan tepat sasaran,” jelasnya.
Sementara Sunarkawan menambahkan, terkait dengan misi peningkatan SDM, pihak desa pun mendirikan PKBM untuk menyasar warga yang ingin mendapatkan paket, baik A, B maupun C.
“Ruangannya sudah siap yakni di lantai dua bangunan kantor. PKBM juga dilengkapi dengan sarana komputer,” jelasnya.
Pembangunan SDM sebenarnya sudah lama menjadi perhatian Kepala Desa Wanakerta. Hal itu terbukti dengan adanya program insentif untuk guru madarah, terutama PAUD dan KOBER. Menurut Sunarkawan, program ini sudah berjalan dua tahun dengan tujuan memberikan semangat kepada para guru madrasah yang telah berjasa menderdaskan putra-putri Wanakerta terutama dalam pendidikan agama.
“Meskipun nilainya tak seberapa, namun insentif tersebut merupakan penghargaan pemerintah desa kepada para pahlawan tanpa jasa di madrasah,” katanya.
Kemudian tahun 2020, lanjutnya, berbarengan dengan program satu RW Satu Komputer, pihak desa pun menggulirkan program bantuan untuk putra putri yang berminat mendapatkan pendidikan pesantren. Dengan program ini, putra-putri Wanakerta yang akan masantren, akan mendapatkan bantuan biaya.
“Untuk sementara kami alokasikan satu anak satu RW. Jadi dalam tahun 2020 ini ada 16 calon santri yang akan kami bantu,” kata Sunarkawan.
Tahun 2020 pun Sunarkawan akan fokus membangun program desa wisata terpadu, baik wisata alam, kuliner, maupun agrowisata.
“Untuk itu jauh-jauh hari ia mulai kami sudah membenahi infratsruktur jalan di Wanakerta untuk mendukung program tersebut,” jelasnya. (Ref)