GARUT, Kabariku- Berakhirnya masa bakti kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kabupaten Garut periode 2018-2022. Agar tidak ada kekosongan kepengurusan Tim Penjaringan dan Penyaringan yang telah dibentuk KONI kabupaten Garut, telah melaksanakan seleksi bakal calon Ketua KONI kabupaten garut periode 2021-2026.
8 Maret 2022, KONI kabupaten Garut akan menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab), berkaitan dengan agenda tersebut melalui koordinator SIAGA 8, Windan Jatnika, SE, SH., mengatakan Ketua Umum KONI kabupaten Garut harus jelas visi, konsep dan berkomitemen.
“Siapapun Ketua Umum atau Kepengurusan KONI kedepan harus memiliki visi, konsep dan komitmen yang kuat terkait kemajuan cabang olah raga,” kata Windan.
Diharapkannya, KONI menjadi wadah, fasilitas berkembangnya bagi cabor bukan untuk ajang kepentingan lain.
“Semata untuk memfasilitasi berkembangnya atlet cabang olahraga, bukan kepentingan lain, apalagi hanya menjadikan KONI sarana politik dalam pengertian luas,” jelasnya.
Oleh sebab itu, ditegaskan koordinator SIAGA 8, diusahakan Kepengurusan KONI kedepan harus memiliki latar belakang Atlet atau setidaknya yang sudah menjadi bagian Pembinaan Cabang Olahraga (Kepengurusan).
“Pengurus KONI kedepan harus berani mengajukan dan memperjuangkan sarana olahraga yang sedang dan sudah dibangun PEMDA Garut untuk dikelola KONI,” tegasnya.
Selain iru, Windan menyebut, hak pengelolaan sarana olahraga bagi cabor untuk ruang tumbuh kembang para atlet.
“Dengan hak pengelolaan sarana olah raga ini, minimal KONI sudah membantu Cabor memiliki sarana olahraga sendiri sebagai salah satu sarana yang diperlukan Cabor atau atlet untuk bertumbuh kembang,” ujarnya.
Koordinator SIAGA 8 mengumpamakan penentuan hak pengelolaan lapang Jayaraga dan lainnya.
“Misalnya KONI memperjuangkan Lapang Jayaraga untuk dikelola Persigar atau PSSI melalui Hak Pengelolaan, atau Lapang Kerkhof untuk Cabor Atletik, Basket, Bola Voli, Panjang Dinding, dan lain sebagainya,” cetusnya
Demikian juga, lanjut Windan, dengan keberadaan SOR Ciateul, KONI Garut harus mendorong segera difungsikan kepada PEMDA Garut, termasuk berani mengajukan hak pengelolaan.
Menurutnya, Tanpa itu, maka Musda KONI Garut hanya menjadikan KONI sarang berkumpulnya politisi untuk tujuan tertentu dengan mengabaikan tujuan dibentuknya KONI.
“KONI kedepan harus banyak mendorong dan menciptakan kompetisi pada setiap Cabor agar terseleksi atlet yang potensial untuk berkompetisi lebih lanjut tingkat provinsi dan nasional,” katanya
“Salam Olahraga, Mens sana in corpore sano,” tutup Koordinator SIAGA 8, Windan Jatnika.
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post