GARUT, Kabariku- Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Tri Cahyo Nugroho mendampingi Wakil Bupati Garut, dr. H. Helmi Budiman menerima kunjungan dari tim Loka Litbangkes (Penelitian Pengembangan Kesehatan) Pangandaran yang dipimpin oleh Rosiana Kali Kulla, SKM, MM.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Puskesmas Wanaraja, Puskesmas Pasundan dan Lurah Sukanegla, berlangsung di Kantor Dinkes, Jl. Proklamasi, Garut Kamis (9/12/2021).

Peneliti utama, Mara Ipa, SKM, M.Sc menyampaikan 3 rekomendasi yang bertajuk “Policy Brief” sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut.
Rekomendasi ini adalah kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan selama kurang lebih 10 bulan.di Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, dan Desa Wanajaya, Desa Sindangmekar Kecamatan Wanaraja pada Februari 2021 hingga November 2021.
Tiga rekomendasi kebijakan yang dimaksud adalah :
- Kader kesehatan diberdayakan dalam pendampingan ibu hamil dan ibu balita untuk penyuluhan interpersonal bagi 5 rumah tangga;
- Refreshing kader secara berkala dan menyeluruh bagi semua kader, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendampingan rumah tangga sasaran; dan,
- Sebutir telur setiap hari merupakan intervensi yang sangat efektif dan terjangkau dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Wakil Bupati Garut, mengapresiasi rekomendasi yang diberikan oleh Tim Litbangkes Pangandaran kepada Pemerintah Kabupaten Garut. Ia sepakat, bahwa telur memiliki manfaat yang luar biasa, dimana salah satunya bisa menangani bayi dengan gizi yang kurang ataupun mengalami stunting.
“Ini pengalaman pribadi saya, dan saya sangat setuju, jika sebutir telur setiap hari, dijadikan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut, tentunya karena terjangkau, mudah di dapat dan cukup murah, hanya 1500-2000 perbutir,” kata Wabup Helmi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, melalui Bidang Kesehatan Masyarakat, kata dr. Helmi, harus mempromosikan salah satu upaya percepatan penurunan stunting yaitu dengan makan sebutir telur tiap hari selama 6 bln, dan dapat divariasikan dalam pengolahan agar tidak bosan.
“Selain diimbu pada berbagai pihak yang ingin membantu upaya percepatan penurunan stunting adalah dengan memberikan telur pada balita gizi kurang dan stunting, bisa melalui Dinas Kesehatan, Kecamatan, Puskesmas juga Desa/Kelurahan,” tutur Wabup Helmi.
Adapun data balita stunting, by name by address sudah diserahkan oleh Wakil Bupati Garut, dr.H. Helmi Budiman, pada semua kecamatan, pada pertemuan bulan oktober 2021.
Disamping 3 rekomendasi diatas, dipaparkan pula tentang kualitas air bersih yang masih kurang, imunisasi dasar yang kurang pada balita stunting juga masih tingginya kebiasaan merokok di dalam rumah, yang berpengaruh pada kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi dan balita.
Hasil penelitian ini akan disosialisasikan secara lebih luas pada Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Garut yang beranggotakan unsur-unsur SKPD, Kecamatan, Puskesmas, Profesi, Perguruan Tinggi, PKK, Pendamping PKH Forum Garut Sehat dan lainnya.
Pertemuan diakhiri dengan penyerahan Rekomrndasi Kebijakan kepada Wakil Bupati Garut dari Kepala Loka Litbangkes Pangandaran, Ibu Rosiana Kali Kulla, SKM, MM.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post