KABARIKU – Pencairan gaji ke-13 untuk PNS, prajurit TNI dan Polri, dimulai pada Senin (10/8/2020) lusa.
Informasi itu disampaikan Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji.
“Presiden sudah menandatangani PP-nya, jadi cair hari Senin besok,” katanya di Jakarta, Sabtu (8/8/2020).
Gaji ke-13 untuk PNS, Polri dan TNI tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2020. PP ini ditandatangani Presiden pada Jumat (7/8/2020).
Detail Gaji ke-13 pensiunan PNS terdiri atas uang pensiun pokok, tunjangan keluarga dan/atau tunjangan tambahan penghasilan. Sedangka komponen tunjangan PNS terdiri dari tunjangan anak, tunjangan suami/istri, dan tunjangan makan.
Artinya, besaran gaji ke-13 tahun 2020 ditetapkan paling banyak sebesar penghasilan pada bulan Juli.
Sesuai dengan PP tersebut, gaji ke-13 tahun 2020 tidak berlaku bagi pejabat negara, seperti presiden dan wakil presiden, ketua, wakil ketua, dan anggota DPR, lalu ketua, wakil ketua, ketua muda, dan hakim agung pada Mahkamah Agung. Para menteri, pejabat eselon I dan II dan pejabat setingkatnya di instansi pemerintahan lainnya.
Gaji ke-13 juga tidak berlaku bagi PNS, prajurit TNI, dan anggota Polri yang sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara serta yang ditugaskan di luar instansi pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri yang gajinya dibayar oleh instansi tempat penugasan.
Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran gaji ke-13 2020 sebesar Rp 28,5 triliun. Total anggaran ini dibagi sebagai berikut Rp 14,6 triliun untuk APBN atau untuk PNS pusat termasuk TNI, Polri, dan pensiunan. Sedangkan untuk daerah atau APBD ditujukan untuk PNS daerah, anggarannya sebesar Rp 13,89 triliun. (Ref)