KABARIKU – Pertengahan 2021, vaksin corona buatan Indonesia siap beredar. Untuk sementara, vaksin corona buatan anak negeri ini bernama Vaksin Merah Putih dan untuk tahap pertama akan diproduksi sekitar 350 juta dosis.
“Kami sementara menyebutnya Vaksin Merah Putih. Karena dibuat untuk melawan virus yang bersirkulasi di Indonesia, dibuat oleh peneliti Indonesia, dibuat di Indonesia, dan untuk rakyat Indonesia,” tutur Direktur Lembaga Biomolekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio, Rabu (8/7/2020).
Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh tiga lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah, yakni Lembaga Biomolekuler Eijkman, PT Bio Farma, dan PT Kalbe Farma.
Anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro mengungkapkan, terdapat kelompok yang menjadi prioritas pemberian vaksin, yakni kelompok lanjut usia, kelompok penderita penyakit penyerta dan kelompok rentan lainnya.
Reisa menambahkan, sekarang ini vaksin sudah melewati delapan tahapan dari 15 tahapan yang dibutuhkan.
“Kita patut optimis bahwa Indonesia dapat menghasilkan vaksin COVID-19 sendiri dalam waktu secepatnya. Dari 15 tahapan yang harus dipenuhi, saat ini calon vaksin asal Indonesia telah berhasil melalui delapan tahapan,” kata dr Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Selasa (7/7/2020).
Beda vaksin dan obat
Lalu apa bedanya antara vaksin dan obat?
Obat menurut Permenkes nomor 30 tahun 2014:
“Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.”
Sementara vaksin dalam Permenkes nomor 12 tahun 2017:
“Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.”
Jadi beda obat dengan vaksin adalah vaksin dibuat berdasarkan mikroorganisme atau virus yang sudah mati atau hidup yang digunakan sebagai antigen, yaitu zat yang merangsang respons imun, terutama dalam menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya.
Sementara, di dalam obat tidak terdapat mikroorganisme atau virus untuk bahan pembuatannya. Obat biasanya menggunakan produk farmasi yang terdiri dari bahan kimia dengan dosis tertentu. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post