KABARIKU – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjadi salah satu pembicara dalam sidang PBB di Abu Dhabi, Uni Emirates Arab, Senin (16/12/2019).
Novel berbicara dalam sesi khusus tentang perlindungan bagi lembaga antikorupsi dan personelnya.
Dalam sidang yang dihadiri negara-negara penandatangan konvensi PBB antikorupsi atau COSP-UNCAC itu, Novel mengungkapkan, kesuksesan KPK memberantas korupsi. Keberadaan KPK, katanya, menaikkan 21 poin IPK (Indeks Persepsi Korupsi) dari 17 menjadi 38.
“Menurut data TI, kenaikan ini terbaik dunia,” papar Novel.
Berbicara teror kepada personel KPK, Novel menyatakan, dirinya mengalami tujuh teror selama menjadi penyidik KPK.
“Disiram air keras hingga kedua mata hampir buta, tiga kali ditabrak motor dan mobil hingga terluka. Dipenjarakan, dikriminalisasi, dan beberapa bentuk teror lain,” kata Novel.
Namun dia mengungkapkan, lembaga anti korupsi tidak boleh takut dengan teror-teror tersebut.
Dalam kesempatan itu Novel pun menyampaikan harapannya agar PBB mengeluarkan resolusi untuk melindungi pegawai antikorupsi, meskipun prinsip perlindungan tersebut sudah diatur dalam Jakarta Principle on Anti corruption, yang disepakati dunia pada November 2012 di Jakarta. (Ref)