GARUT, Kabariku- Pembinaan Penguatan Sinergitas Bhabinkamtibmas, Penyuluh Agama, Ormas Islam Dan Pimpinan Ponpes dalam rangka penguatan Wawasan kebangsaan, Intoleransi dan radikalisme. Bertempat di Aula Kecamatan Banjarwangi Kamp. Cihonje desa Banjarwangi kecamatan Banjarwangi kabupaten Garut, telah dilaksanakan Kegiatan pembinaan Penguatan Sinergitas Bhabinkamtibmas,penyuluh agama,Mui,Ormas Islam Dan Pimpinan Pondok Pesantren yang di sampaikan oleh Densus 88 mabes PolriPencegahan ,Sat Binmas Polres Garut,Mui dan kemenag Kab. Garut. Selasa (15/2 /2022).
Kegiatan tersebut diisi dengan kegiatan ‘Pembinaan Penguatan Sinergitas’ yang diselenggarakan oleh Densus AT 88 Polri bekerjasama dengan Sat.Binmas Polres Garut dan Kemenag kabupaten Garut dengan menghadirkan Pemateri Ketua MUI kabupaten Garut.
“Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas nikmatnya kita masih diberi kesehatan sehingga kita masih bisa bertemu dalam acara ini,” pembukaan yang disampaikan Pembinaan Kompol Agus Densus 88 AT Pencegahan Mabes Polri Garut.
Kegiatan pembekalan Wawasan kebangsaan, ideologi Neara,moderasi Beragama dan islam washatiyah sebagai penguaan sinergitas antara Bhabinkamtibmas, penyuluh agama islam,ormas islam dan pimpinan pondok pesantren.
“Kegiatan ini, ditujukan sebagai upaya meningkatkan ketangguhan ideologi dari suatu wilayah yang berbasis pada kekuatan lokal yang saling menguatkan (Kampung tangguh ideologi) dan saling bertoleransi,” kata Kompol Agus.
Dikesmpatan yang sama, Kasat Binmas AKP Didi Sutardi menyampaikan program Kapolres ‘Garut Ngariung Kamtibmas’
“Dengan menyisipkan juga dalam kegiatan ini kita akan melaksanakan Ngariung Kamtibmas di wilayah kecamatan se-kabupaten Garut,” kata AKP Didi.
Adapun agenda yg terkandung dalam Program ngariung Kamtibmas ini, Kasat Binmas AKP Didi Sutardi, menjelaskan; Sistem pencegahan kejahatan.
“Intoleransi yg artinya kita harus bisa saling menghormati sesama lain guna menjaga situasi Kamtibmas yg Kondusif,” jelasnya.
Selanjutnya, diterangkan, Penegakan Protol kesehatan Covid-19.
“Kita harus bisa saling menjaga kesehatan dgn menerapkan protokol kesehatan,” pesannya.
Dijelaskan juga, Aplikasi smart SPKT dan percepatan Vaksin Polres Garut, untuk mempermudah pelayanan terhadap masyarakat khususnya masyarakat kabupaten Garut.
“Aplikasi Smart SPKT ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh Polres Garut dengan tujuan mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di wilayah hukum polres Garut guna mendukung kelancaran pembangunan daerah,” terangnya
Selain itu disebutkan, Polres Garut baru-baru ini mengukuhkan Da’i kamtibmas se-kabupaten Garut diharapkannya bisa membantu tugas polri dan menyejukan masyarakat
Hadir dalam kegiatan tersebut Densus 88 AT Pencegahan mabes polri Kompol Agus,Ketua Mui Kab. Garut KH. Aceng munir Kasat Binmas polres Garut AKP Didi Sutardi, Kanit Bintibmas Aipda Umar Taufik,S.Sos.I,Kapolsek Banjarwangi Iptu Amirudin Latif,Kasi Binmas islam Drs.Hendang sutiana,pengurus Da’i Kamtibmaspolres danpolsek,Kec.Sekmat kec. Banjarwangi,Bhabinkamtibmas, babinsa,ormas islam dan ketua yayasan dan pondok pesantren Dan hadir 75 orang.
Pemateri selanjutnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut KH Sirodjul Munir, menyampaikan, Bagaimana cara di jaman sekarang ini dapat menerapkan agama yang utama.
“Kemampuan dalam menerapkan agama dan jalur kultural yang tidak berpolitik , di Indonesia sendiri yang paling berkontribusi ada pada kultural adanya Ormas Islam yg ingin memajukan islam,” kata KH. A. Munir.
Dalam beragama ini, lanjutnya, ada yang memunculkan simbolnya saja dan ada juga yang memunculkan substansinya saja.
“Kita tidak menginkan simbolnya saja dalam beragama tetapi harus ada substansinya dan inmateri dalam mengembangkan keagamaan. Adanya satu pemahan,” tegas KH. Sirodjul Munir.
Menurutnya, Agama itu bagaimana pola pikir, tidaj diajarkan matrelialistis tetapi harus ada subtansinya dan inmateri.
“Adakah diantara semua agama yang membolehkan pencurian? yang membolehkan asusila? pasti tidak ada yang artinya semua agama mempunyai prinsip universal substansi yang sama. Rosullullah dalam menyebarkan agama menggunakan piagam Madinah atau kesepakatn bersama menyepakati yang halal dan yang haram apa yang boleh dilakukan dan yang tidak,” jelasnya.
“Kita bersyukur lahir di Indonesia karena tidak ada pada Pancasilla yg bertentangan dengan agama, sampai dengan kegiatan keagamaan kitapun difasilitasi dengan Undang-Undang,” tambahnya.
Ketua MUI menegaskan, Al-Qur’an dan Hadist itu menjadi Sumber Hukum bagi umat islam.
Adapun Susunan Acara sebagaiberikut :
1. Pembukaan
2. Pembacaan Al-Quran
3. Menyanyikan Lagu Indonesia raya
4. Doa
5. Sambutan Porkopincam.
6. Pembinaan densus AT 88 polri, MUI Kab. Garut dan Kasat Binmas dilanjutkan diskusi
7.Penutup.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 s.d 13.30 WIB diisi dengan Pembinaan Ideologi, penguatan sinergitas antara Bhabinkamtibmas, selesai dilaksanakan, selama kegiatan berlangsung dengan lancar dan kondusif dan dengan mematuhi protokol kesehatan. Selanjutnya dilaporkan kepada Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, S.I.K, M.SI.***
*Sumber: Sat.Binmas.Polres Garut
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post