MPC Pemuda Pancasila Garut Menuntut Permintaan Maaf dari Junimart Girsang

Kabariku- Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Garut akan menggelar aksi damai yang akan  dilangsungkan di Kantor DPRD Garut. Senin (29/11/2021).

Menurut elite PP Garut, H Evi Hartaz, gelaran unjuk rasa dengan aksi damai pihak PP Garut tersebut terkait ucapan seorang kader PDIP, Junimart Girsang yang mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menertibkan sejumlah ormas, salah satunya adalah Pemuda Pancasila.

“Unjuk rasa ini digelar Pemuda Pancasila untuk menuntut permintaan maaf dari Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang,” ujar H Evi di lapangan SOR Garut sebagai titik kumpul untuk keberangkatan ke Kantor DPRD Garut.

Disampaikan H Evi dalam orasi pendahuluannya, pelaksanaan aksi damai tersebut diharapkan dapat memunculkan citra keorganisasian Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang solid yang memiliki etika serta norma-norma yang terlegalitas sosial budaya dan hukum.

“Hari ini kita akan menyampaikan aspirasi kita sehubungan ucapan Junimart Girsang yang sangat tidak beretika dan melecehkan Pemuda Pancasila yang membuat kita sakit hati,” ujar dia melalui sebuah pengeras suara.

“Hari kita akan meminta dia untuk meminta maaf secara langsung kepada Pimpinan Umum kita selanjutnya meminta yang bersangkutan di PAW sebagai anggota DPRI,” tambah H Evi.

Ditambahkan H Evi, jika tuntutan tersebut tidak dikabulkan, pihak Pemuda Pancasila akan mengadakan aksi yang lebih besar lagi di seleruh Indonesia.

Terakhir H Evi Hartaz mengimbau para peserta unjuk rasa agar menjadi ketertiban dengan berlaku santun dan beretika.

“Kami mengimbau seluruh peserta unjuk rasa untuk melakukan aksi ini secara tertib dan santun, jangan  menimbulkan hal yang tidak baik,” kata H. Evi.

“Tunjukan bahwa Pemuda Pancasila adalah organisasi yang baik yang memiliki eleganitas sesuai dengan tuntutan etika, moral, dan hukum yang berlaku. Hari ini kita disaksikan masyarakat Garut, perlihatkan bahwa kita adalah sebagai organisasi yang terhormat,” pungkas H Evi Hartaz.

Setelah mengadakan konsolidasi serta pengarahan, puluhan kendaraan roda empat serta roda dua melaju dari SOR Ciateul Garut menuju Kantor atau Gedung DPRD Kabupaten Garut.

Sebagai informasi, Jumat, 19 Oktober 2021. Perseteruan Pemuda Pancasila dengan Junimart berawal dari insiden bentrokan pada Ketika itu Pemuda Pancasila terlibat bentrokan dengan Forum Betawi Rempug (FBR), yang berakibat terhadap kerusakan sejumlah posko.

Kamis 25 Oktober 2021, Puncaknya, Pemuda Pancasila menggelar demo di depan Gedung MPR/DPR, demo itu sempat tercoreng dengan ulah segelintir kader Pemuda Pancasila yang mengeroyok salah seorang anggota Polri.

Sementara itu, Junimart Girsang sudah menyampaikan permohonan maaf kepada Pemuda Pancasila.

Permintaan maaf itu disampaikan pada hari yang sama dengan demo Pemuda Pancasila di depan Gedung DPR, pekan lalu.

“Saya sudah sampaikan permintaan maaf via media yang sama. Saya kira tidak perlu berpolemik lagi,” sebut Junimart. Kamis (25/11/2021).

Anggota DPR daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara III itu merasa apa yang disampaikan terkait eksistensi Pemuda Pancasila adalah kritik membangun.

Junimart mengimbau agar sesama anak bangsa mengutamakan perdamaian.

“Apabila saya dipersalahkan karena kritikal membangun itu, sebagai anak bangsa yang menjunjung tinggi asas perdamaian dan Pancasila, saya sudah sampaikan permintaan maaf,” tutur Junimart.

Politisi yang juga dikenal sebagai pengacara itu juga menilai pihak Pemuda Pancasila salah menafsirkan pernyataannya. Junimart merasa tidak pernah meminta Kementerian Dalam Negeri membubarkan Pemuda Pancasila.

Minggu, 28 Oktober 2021, Pemuda Pancasila mengklaim tidak mendapat perintah dari Ketua Umum mereka, Japto Soelistyo Soerjosoemarno, untuk mendemo Junimart. Aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR pekan lalu disebut sebagai bentuk kemarahan kader.

Pengurus pusat Pemuda Pancasila mengaku tidak bisa meredam kemarahan kader. Demo yang digelar anggota Pemuda Pancasila hingga berujung rusuh itu adalah murni inisiatif kader.

Ketua Umum Pemuda Pancasila disebut tidak bisa menyembunyikan kemarahannya kepada Junimart. Japto menilai pimpinan Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu seperti meminta Pemuda Pancasila membubarkan diri.

Namun demikian, Japto masih merespons pernyataan Junimart dengan tenang. Japto hanya meminta pernyataan Junimart diusut.

Pengurus pusat Pemuda Pancasila pusat juga tidak bisa membendung kemarahan para kadernya. Pengurus mengaku hanya bisa berpesan agar demo digelar damai dan tertib.

“Tidak ada (instruksi Japto ke anggota demo). Adanya sekarang kemarahan kader, mereka mau demo kita nggak bisa halangi. Yang kita perintahkan tertib, damai, tidak anarkis,” sebut Razman saat Konpers Pemuda Pancasila.

Pemuda Pancasila mengaku hanya meminta Junimart memohon maaf dengan ikhlas. Pemuda Pancasila mengajak Junimart menyampaikan permintaan maaf secara langsung melalui sebuah konferensi pers.

“Kita tetap minta yang bersangkutan meminta maaf secara tulus, ikhlas dan tidak setengah-setengah. Yang kita minta itu, Junimart, you prescon ke MPN. Kita jamin keselamatannya, kita undang makan-minum di sana,” ujar Razman.

Pemuda Pancasila mengaku hanya ingin melihat itikad baik dari Junimart. Pemuda Pancasila memberikan peringatan kepada mantan anggota Komisi III DPR RI itu, sebelum ada demo lanjutan.

“Yang penting ada niat baik dulu dari beliau. Jangan hanya setengah-setengah gitu. Ini kan makin gaduh, ya. Ini makin gaduh jadinya,” tutup Razman.***

Red/K.101

Tinggalkan Balasan