Sektor maritim dunia tengah membuka peluang besar bagi tenaga kerja. Namun, di balik besarnya kesempatan itu, pemerintah menegaskan pentingnya prosedur migrasi yang aman, prosedur, dan terlindungi.
Direktur Penempatan Awak Kapal Niaga Migran dan Awak Kapal Perikanan Migran Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI), Yayan Hernuryadin, mengatakan peluang kerja di sektor perikanan dan maritim global kini semakin strategis, seiring meningkatnya kebutuhan awak kapal di berbagai negara.
“Dunia menanti tenaga pelaut dan awak kapal yang profesional, tersertifikasi, dan siap bersaing secara global. Tapi ingat, raihlah kesempatan ini dengan jalur yang prosedural,” ujar Yayan saat Sosialisasi Migrasi Aman dan Prosedural di Cirebon, Senin (4/11).
Menurutnya, negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, hingga sejumlah negara di Eropa, setiap tahun membuka ribuan lowongan bagi awak kapal. Reputasi pelaut Indonesia di mata dunia sudah diakui memiliki kompetensi tinggi dan etos kerja kuat.
Namun, Yayan menegaskan bahwa keberhasilan bekerja di luar negeri tidak cukup hanya dengan keterampilan teknis, tetapi juga harus diimbangi dengan literasi hukum dan pemahaman hak-hak pekerja migran.
“Pemenuhan sertifikasi seperti Basic Safety Training (BST) atau Sertifikat Kecakapan Pelaut harus diiringi pemahaman hukum dan hak pekerja. Literasi ini penting agar tidak ada lagi pekerja migran yang terjebak dalam praktik ilegal atau eksploitasi,” tegasnya.
Ia menambahkan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berkomitmen kuat mencegah segala bentuk eksploitasi terhadap pekerja migran Indonesia.
KemenP2MI, lanjut Yayan, terus memperkuat tata kelola penempatan awak kapal secara legal, transparan, dan akuntabel. Tujuannya agar setiap pekerja migran memperoleh perlindungan hukum dan keselamatan kerja yang maksimal.
Selain itu, KemenP2MI juga aktif meningkatkan literasi migrasi aman di kalangan generasi muda, agar mereka tidak tergoda oleh iming-iming penempatan nonprosedural yang berisiko tinggi.
“Masuklah melalui agen resmi, ikuti pelatihan sertifikasi, dan pahami hak serta kewajiban kalian. Itu kunci sukses menembus pasar kerja global dengan tetap aman dan bermartabat,” pesan Yayan.
Dalam kesempatan tersebut, Yayan juga mengapresiasi kolaborasi antara KemenP2MI dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon.
“Sinergi ini harus terus dikembangkan agar bisa memperkuat ekosistem migrasi yang tertib, aman, dan bermartabat,” ujarnya.
Yayan menutup dengan pesan khusus bagi generasi muda Indonesia yang ingin berkarier di sektor maritim.
“Peluang besar menanti kalian. Tapi pastikan kalian berangkat lewat jalur resmi, tingkatkan kompetensi, dan lindungi diri dengan pengetahuan yang benar. Dengan cara itu, kalian bukan hanya sukses, tapi juga menjaga martabat sebagai pekerja migran Indonesia.”
Sosialisasi Migrasi Aman dan Prosedural serta Menangkap Peluang Kerja Luar Negeri di Sektor Perikanan di hadiri para mahasiswa dan ratusan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari wilayah Cirebon.
Hadir juga sebagai pemateri, dalam kegiatan tersebut Direktur Penempatan Pemerintah, Dyah Rejekiningrum, Direktur Pemetaan Pasar Kerja Luar Negeri, Devriel Sogia, dan narasumber dari Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com



















Discussion about this post