Jakarta, Kabariku – Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai wilayah yang kolaboratif dengan ASEAN sebagai poros utama. Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan bersama di kawasan.
“Pertumbuhan kawasan hanya akan berkelanjutan bila dibangun di atas kolaborasi dan rasa saling percaya. Prioritas nasional seperti hilirisasi industri, transisi energi bersih, dan digitalisasi ekonomi selaras dengan semangat ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dalam memperkuat ketahanan ekonomi kawasan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Prabowo Subianto pada Forum tahunan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2025 di Kuala Lumpur, Senin (27/10/2025).
AIPF merupakan forum tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Kegiatan ini merupakan implementasi konkret dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Pelaksanaan AIPF tahun ini turut dihadiri Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Tahun 2025 menjadi penyelenggaraan AIPF yang ketiga, diadakan di sela-sela KTT ASEAN untuk memperkuat kolaborasi regional antara pemerintah dan dunia usaha.
PM Anthony Albanese menyoroti pentingnya kemitraan praktis di kawasan serta menegaskan komitmen Australia untuk memperdalam keterlibatan di Indo-Pasifik.
“Kemajuan dapat diukur melalui tindakan nyata. Yaitu, kerja sama bisnis baru, proyek energi dan infrastruktur yang diluncurkan, serta investasi di sektor manufaktur,” ujar PM Albanese.
AIPF 2025 diselenggarakan oleh Kemlu RI bersama KADIN Indonesia dan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Malaysia dengan tema “Advancing Inclusivity and Sustainability in ASEAN and the Indo-Pacific Region.”
Forum ini diikuti lebih dari 450 peserta yang berasal dari kalangan pemerintah, dunia usaha, lembaga internasional, dan komunitas diplomatik. Tujuannya adalah memperkuat sinergi antara kebijakan publik dan inisiatif sektor swasta.
Dua sesi panel utama membahas penguatan kerja sama ekonomi kawasan dan pembangunan berkelanjutan lintas batas. Panel pertama menyoroti integrasi ekonomi di ASEAN dan Pasifik bersama mitra dialog, sementara panel kedua berfokus pada pembangunan berkelanjutan lintas batas melalui ASEAN Common Carbon Framework (ACCF), ASEAN Power Grid, serta mekanisme pembayaran lintas batas.
Dalam panel kedua turut berpartisipasi berbagai lembaga bisnis dan energi kawasan seperti Bursa Malaysia, ASEAN Centre for Energy (ACE), dan DANA Indonesia.
Forum AIPF 2025 ditutup dengan sambutan dari Menteri Investasi/Kepala BKPM RI Rosan P. Roeslani yang menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan hijau dan inklusif di kawasan.
Penyelenggaraan AIPF 2025 di Kuala Lumpur mempertegas kembali kepemimpinan Indonesia dalam menjaga relevansi AOIP, terutama di tengah dinamika geopolitik dan geoekonomi global yang terus berkembang.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com


















Discussion about this post