• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Jumat, Oktober 3, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Tokoh
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home News

Haidar Alwi: Peran, Sumber Daya, dan Teknologi Metalurgi Ekstraktif untuk Unsur Tanah Jarang (REE)

Tresna Sobarudin oleh Tresna Sobarudin
5 Mei 2025
di News
A A
0
Haidar Alwi

Haidar Alwi

ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku – Keberadaan Rare Earth Elements (REE) atau unsur tanah jarang semakin menarik perhatian publik global. Di tengah transisi energi bersih dan perlombaan teknologi tinggi antarnegara, REE menjadi komoditas strategis yang diperebutkan banyak kekuatan besar dunia. Namun ironisnya, di Indonesia, negara yang diperkirakan menyimpan potensi REE dalam jumlah besar, isu ini masih belum menjadi prioritas utama dalam kebijakan nasional.

R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi care dan Haidar Alwi institute mengingatkan bahwa Indonesia harus segera bangun dari tidur panjang. Menurutnya, REE adalah senjata masa depan yang tak berbentuk peluru, tetapi mampu menentukan arah kekuasaan ekonomi, pertahanan, dan inovasi teknologi global.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kita terlalu sering menjadi eksportir mentah dan penonton dari revolusi industri global. Kini, di tangan kita ada bahan dasar peradaban digital dan energi masa depan. Kita tidak boleh lengah,” ujar Haidar Alwi.(5/5/2025)

RelatedPosts

Dedi Mulyadi: Pegawai dengan Absensi Rendah dan Kinerja Buruk Akan Dipublikasikan

Program MBG Dinilai Tak Punya Dasar Hukum, Ini Respon Istana dan SIAGA 98

Polda Metro Jaya Tangkap WFT Hacker “Bjorka” Klaim Bobol 4,9 Juta Data Nasabah Bank

Logam Kecil, Dampak Global Besar

REE adalah kelompok 17 unsur dalam tabel periodik, yang digunakan dalam berbagai teknologi mutakhir seperti mobil listrik, turbin angin, baterai energi baru, radar militer, dan satelit komunikasi. Bahkan dalam industri pertahanan, satu unit jet tempur modern seperti F-35 membutuhkan lebih dari 400 kg REE.

Meski disebut “tanah jarang”, unsur ini sebenarnya tidak terlalu langka dari sisi jumlah. Namun, kemurnian dan konsentrasi ekonomisnya sulit ditemukan. Itulah yang menjadikannya komoditas bernilai tinggi dan sulit digantikan. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Uni Eropa berlomba-lomba mengamankan pasokan logam ini dari wilayah-wilayah yang potensial.

Baca Juga  Satpolairud Polres Garut Temukan Jasad Wisatawan Asal Bandung Tenggelam di Karangpapak

Indonesia dan Potensi yang Tersembunyi

Sejumlah data dan riset geologi menunjukkan bahwa Indonesia menyimpan cadangan REE yang signifikan. Beberapa di antaranya bahkan telah tercatat dalam data Kementerian ESDM, antara lain:

  1. Bangka Belitung: dikenal sebagai wilayah penghasil monazite, mineral pembawa REE yang umum ditemukan sebagai ikutan dalam tambang timah.
  2. Kalimantan Barat dan Tengah: menyimpan mineral xenotime, juga termasuk pembawa REE yang potensial.

Estimasi total cadangan bijih xenotime di Indonesia mencapai lebih dari 6,4 miliar ton, sedangkan monazite terukur mencapai lebih dari 52 juta ton.

Haidar Alwi menyebut data ini sebagai peringatan sekaligus peluang. “Negara lain sibuk berebut, kita justru belum menyentuhnya secara serius. Ini salah satu aset yang bisa mengubah posisi geopolitik Indonesia,” jelasnya.

Teknologi Ekstraktif: Hambatan atau Peluang?

Mengolah REE tidaklah semudah menambang batubara atau emas. Diperlukan serangkaian proses yang kompleks, mulai dari cracking mineral refraktori, pelindian dengan pelarut kimia, hingga pemurnian ion individu dengan tingkat presisi tinggi.

Tantangan terbesar datang dari fakta bahwa sebagian besar mineral REE juga mengandung unsur radioaktif seperti thorium dan uranium. Hal ini membutuhkan teknologi pengolahan dan penanganan limbah yang sangat ketat dan aman.

Namun, menurut Haidar Alwi, tantangan bukan alasan untuk mundur, melainkan panggilan untuk membangun pusat riset nasional, mendorong transfer teknologi, dan menyiapkan SDM unggul di bidang metalurgi, geologi, dan kimia industri.

Komoditas Strategis Militer dan Energi

Tidak seperti komoditas lain, REE bukan hanya menyangkut kebutuhan industri sipil. Ia menjadi penentu dalam strategi militer dan kedaulatan energi. Dalam berbagai laporan pertahanan Amerika dan Eropa, REE dikategorikan sebagai “critical raw material”, setara dengan minyak dan gas.

Baca Juga  Prihatin Atas Insiden 27 Januari di Mapolda Jabar. Jubir D'RAGAM: "Kami Tetap Bersatu Dalam Langkah Konstitusional"

Indonesia sebagai negara dengan letak strategis di jalur Indo-Pasifik harus menyadari bahwa REE adalah bagian dari arena perebutan pengaruh global. Menurut Haidar alwi, jika Indonesia tidak mengelola sendiri sumber dayanya, bukan tidak mungkin negeri ini kembali tergantung pada impor komponen teknologi dari negara pemilik REE.

Menuju Hilirisasi dan Kemandirian Industri Teknologi

Salah satu hal yang disoroti Haidar Alwi adalah kegagalan masa lalu Indonesia dalam melakukan hilirisasi. Selama ini, mineral diekspor dalam bentuk mentah, dan nilai tambahnya justru dinikmati negara lain.

Haidar Alwi menekankan pentingnya membangun:

  1. Pabrik pemurnian REE (smelter berbasis teknologi tinggi).
  2. Industri magnet permanen dalam negeri.
  3. Kemitraan global yang adil dan transfer teknologi.

“Bayangkan jika kita bisa memproduksi komponen baterai, turbin, atau radar di dalam negeri. Kita tidak hanya mengekspor logam, kita akan ekspor produk teknologi,” ungkap Haidar Alwi.

Langkah Strategis dan Rencana Aksi Nasional

Sebagai solusi konkret, Haidar Alwi mengajukan apa yang ia sebut sebagai “Rumus Strategi Nasional REE”:

R = Riset – Bangun pusat riset dan pengembangan REE dengan dukungan negara
E = Eksplorasi – Lakukan pemetaan potensi REE dari Aceh hingga Papua
E = Ekstraksi – Kembangkan teknologi pengolahan REE yang ramah lingkungan dan efisien

Konsep ini dinilai lebih realistis dibanding sekadar membentuk badan formal, karena langsung menyasar ekosistem sains, industri, dan kemandirian teknologi.

Kedaulatan Bukan Sekadar Retorika

Haidar Alwi menyampaikan pesan yang dalam dan penuh makna:

“Jika kita gagal mengelola REE hari ini, kita akan mengemis teknologi di masa depan. Tapi jika kita berani berdiri sendiri, REE bisa menjadi gerbang menuju Indonesia yang benar-benar berdaulat secara ekonomi, energi, dan ilmu pengetahuan.”

Baca Juga  FGMI Sebut Isu Judi Online dan Reshuffle Budi Arie, Upaya Sistematis Pembunuhan Karakter

Menurutnya, kedaulatan bukan sekadar slogan. Ia harus diwujudkan dalam kebijakan, regulasi, dan keberpihakan kepada kepentingan nasional jangka panjang.

Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, Indonesia dihadapkan pada satu pilihan besar: menjadi lumbung REE dunia yang dikuasai asing, atau menjadi poros kekuatan teknologi Asia dengan REE sebagai pijakannya.

Langkah pertama hanya bisa diambil jika pemerintah, industri, dan akademisi mau duduk bersama dan bertindak sekarang, bukan nanti. (Bem)***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: energi bersihHaidar AlwiRare Earth Elementsunsur tanah jarang
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Satu Calon Hakim Agung dan Satu Calon Ad hoc HAM Mundur, Ini 69 Calon Hakim Agung Kamar Pidana

Post Selanjutnya

Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan Segera Cair, Ini Rincian Komponen dan Jadwalnya

RelatedPosts

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi/Diskominfo Jabar

Dedi Mulyadi: Pegawai dengan Absensi Rendah dan Kinerja Buruk Akan Dipublikasikan

3 Oktober 2025

Program MBG Dinilai Tak Punya Dasar Hukum, Ini Respon Istana dan SIAGA 98

3 Oktober 2025
Konpers di Mapolda Metro Jaya Terkait Pengungkapan Hacker Bjorka

Polda Metro Jaya Tangkap WFT Hacker “Bjorka” Klaim Bobol 4,9 Juta Data Nasabah Bank

2 Oktober 2025

Bertemu Menaker, Bupati Garut Bahas Strategi Pengembangan Serta Penyerapan Tenaga Kerja

2 Oktober 2025

Kasus Penyegelan PT Petro Muba: FK2AS Pertanyakan Diamnya APH “Terkesan Tutup Mata”

2 Oktober 2025
BGN Rapat Dengar Pendapat Bersama Komisi IX DPR RI di Senayan Jakarta, Rabu (1/10/2025)

Presiden Prabowo Segera Teken Perpres Tata Kelola MBG untuk Perkuat Keamanan dan Rantai Pasok

1 Oktober 2025
Post Selanjutnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan Segera Cair, Ini Rincian Komponen dan Jadwalnya

Pertamina Drilling dan NPS Energy Indonesia Teken MoU untuk Kembangkan Teknologi ERRA

Discussion about this post

KabarTerbaru

Timnas Indonesia Siap Hadapi Arab Saudi dan Irak di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026/PSSI

Garuda Tantang Arab Saudi dan Irak di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

3 Oktober 2025
Mendes PDT Yandri Susanto Siap Perjuangkan Dua Desa di Bogor yang Terancam Dilelang/Kemendes

Mendes Yandri: Desa Sukaharja dan Sukamulya Harus Kembali Jadi Milik Rakyat

3 Oktober 2025
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi/Diskominfo Jabar

Dedi Mulyadi: Pegawai dengan Absensi Rendah dan Kinerja Buruk Akan Dipublikasikan

3 Oktober 2025

Program MBG Dinilai Tak Punya Dasar Hukum, Ini Respon Istana dan SIAGA 98

3 Oktober 2025
Konpers di Mapolda Metro Jaya Terkait Pengungkapan Hacker Bjorka

Polda Metro Jaya Tangkap WFT Hacker “Bjorka” Klaim Bobol 4,9 Juta Data Nasabah Bank

2 Oktober 2025

Bertemu Menaker, Bupati Garut Bahas Strategi Pengembangan Serta Penyerapan Tenaga Kerja

2 Oktober 2025

Kasus Penyegelan PT Petro Muba: FK2AS Pertanyakan Diamnya APH “Terkesan Tutup Mata”

2 Oktober 2025
Appe Hutauruk

Ketika Kejahatan Berdaulat, Hukum Harus Berani

2 Oktober 2025

Anak Satpam Kerja di Dapur MBG: Nafkah untuk Keluarga, Harap Program Lanjut Terus

2 Oktober 2025

Kabar Terpopuler

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

    Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewan Pers Minta Akses Liputan CNN Indonesia Dipulihkan, SIAGA 98: Presiden Prabowo Tak Anti Pers

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hasan Nasbi Ungkap Momen Bersama Seskab Teddy: Kedatangan Tamu Istimewa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peringati Tragedi 1965, Bendera Merah Putih Berkibar Setengah Tiang pada 30 September

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kunker ke Bangka Belitung, Satgas PKH Sita Smelter Timah dan Tertibkan Tambang Ilegal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiba di Tanah Air Usai Kunjungan ke Empat Negara, Presiden Prabowo Disambut Wapres Gibran dan Kabinet Merah Putih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.