Jakarta, Kabariku – Presiden Prabowo Subianto menyetujui usulan kelompok masyarakat sipil, termasuk dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB), untuk membentuk komisi investigasi independen yang bertugas menyelidiki rangkaian kerusuhan pada 25 Agustus serta 28—30 Agustus 2025 di Jakarta dan sejumlah daerah lain.
Rangkaian kerusuhan yang kemudian disebut GNB sebagai prahara Agustus diwarnai pembakaran, penjarahan, hingga jatuhnya korban jiwa sebanyak 10 orang, termasuk Affan Kurniawan yang meninggal akibat dilindas kendaraan taktis Barracuda milik Brimob Polri.
“Saya ingin sampaikan di sini bahwa salah satu tuntutan masyarakat sipil yang juga menjadi aspirasi kami dari GNB adalah perlunya dibentuk Komisi Investigasi Independen terkait dengan kejadian prahara Agustus beberapa waktu yang lalu, yang menimbulkan jumlah korban jiwa, korban kekerasan, luka-luka, dan seterusnya cukup banyak. Presiden menyetujui pembentukan itu, dan detailnya tentu nanti pihak Istana akan menyampaikan bagaimana formatnya,” kata Lukman Hakim Saifuddin, perwakilan GNB, dalam jumpa pers usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, melansir dari Antara.
Lukman menjelaskan, investigasi independen diperlukan agar aksi unjuk rasa masyarakat sipil, mahasiswa, maupun pelajar tidak dituding sebagai penyebab kerusuhan. Menurutnya, kebebasan berpendapat dijamin oleh UUD 1945.
“Demo itu sebenarnya mahasiswa, para aktivis itu kan secara damai sebagaimana biasa mereka mengekspresikan tuntutannya, itu adalah sesuatu yang dijamin oleh konstitusi. Lalu kan kemudian berubah menjadi tindakan kekerasan, perusakan fasilitas umum, bahkan penjarahan dan lain sebagainya, pembakaran-pembakaran, dan itu kemudian menimbulkan fitnah, tuduhan-tuduhan macam-macam. Itulah kenapa lalu kemudian agar menghilangkan semua fitnah, tuduhan-tuduhan, saling tuduh satu kepada yang lain, maka harus diinvestigasi,” ujarnya.
Ia menegaskan, komisi yang dibentuk harus independen, berisi sosok-sosok berintegritas, profesional, dan mandiri.
“Komisi Investigasi Independen ini (diharapkan, red.) memiliki kewenangan yang kuat untuk menjalankan peran, fungsi, dan tugasnya,” tegas Lukman.
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan GNB berlangsung sekitar tiga jam di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis sore. Beberapa tokoh yang hadir antara lain Romo Franz Magnis-Suseno SJ, Prof. M. Quraish Shihab, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, KH. Ahmad Mustofa Bisri, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Alissa Q. Wahid, Erry Riyana Hardjapamekas, hingga aktor senior Slamet Rahardjo.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post