Jakarta, Kabariku – Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 akan digelar di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada 23–29 September 2025.
Untuk pertama kalinya, Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato di forum internasional bergengsi tersebut.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo telah menerima undangan resmi dari Sekjen PBB.
“Bapak Presiden memang menerima undangan untuk hadir di Sidang Umum PBB, dan beliau sedang mempertimbangkan kehadirannya,” ujar Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Menurut Prasetyo, kehadiran Presiden Prabowo dalam forum ini merupakan sebuah penghormatan bagi bangsa.
“Kami kira ini juga sebuah penghormatan kepada bangsa Indonesia, kalau Bapak Presiden kemudian memutuskan untuk berkenan hadir,” jelasnya.
Persiapan Delegasi RI
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Yvonne Mewengkang, memastikan pemerintah tengah menyiapkan agenda delegasi Indonesia secara matang menjelang High Level Week.
“Tahun ini tema Sidang Majelis Umum PBB adalah ‘Better Together, 80 Years and More for Peace, Development and Human Rights’. Saat ini Kemlu melakukan persiapan intensif untuk mendukung agenda Presiden dan delegasi RI di New York,” kata Yvonne di Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Ia menambahkan, substansi pidato Presiden masih menunggu arahan langsung.
“Tenang saja, nanti akan kami informasikan secara akurat. Yang terpenting sekarang adalah memastikan seluruh persiapan berjalan baik,” ujarnya.
Isu Palestina Jadi Sorotan
Salah satu isu utama Sidang PBB tahun ini adalah kelanjutan dari pengesahan Deklarasi New York pada 12 September 2025 yang menekankan solusi damai atas konflik Palestina-Israel.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri II, Vahd Nabyl A. Mulachela, menegaskan bahwa Indonesia konsisten mendukung upaya internasional memperkuat pengakuan terhadap Palestina.
“Pengakuan global sangat penting agar Palestina memiliki posisi setara dalam proses perdamaian. Indonesia akan terus berkoordinasi dengan negara-negara sahabat dan organisasi internasional untuk memperkuat status kenegaraan Palestina,” jelas Vahd pada Senin (15/9/2025).
Ia juga mengingatkan bahwa pada Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI, 25 Agustus lalu, Indonesia bersama negara-negara Islam menolak keras rencana Israel menganeksasi Gaza dan melakukan pendudukan permanen.
Presiden Prabowo Berpidato Urutan Ketiga
Kementerian Luar Negeri memastikan, Presiden Prabowo akan mendapat giliran berpidato pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam sesi General Debate Sidang Majelis Umum PBB, 23 September 2025.
Dirjen Kemlu menegaskan, momentum ini akan digunakan Presiden untuk mendorong implementasi visi Asta Cita dan reformasi sistem multilateral.
“Prabowo akan menekankan dorongan peranan yang lebih penting bagi negara-negara global south,” ungkapnya.
Kehadiran Presiden Prabowo di New York juga menandai pertama kalinya dalam satu dekade terakhir seorang Presiden RI kembali menyampaikan pidato langsung di forum Majelis Umum PBB.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com




















Discussion about this post