JAKARTA, Kabariku – Pemerintah menegaskan komitmennya memperkuat transformasi digital sebagai salah satu kunci mewujudkan visi Indonesia Maju 2045. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dipandang bukan sekadar tren teknologi, melainkan mesin pertumbuhan baru yang dapat mendorong daya saing ekonomi nasional.
“AI adalah sebuah keniscayaan. Dan AI itu akan menjadi game changer. Dan AI yang akan membawa Indonesia dari sekarang negara 16 terbesar di G20, menuju negara yang 4 besar di G20 pada tahun 2045,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keynote speech KAGAMA Leaders Forum: Indonesia Merdeka AI di Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Airlangga menyampaikan sejumlah langkah strategis pemerintah, di antaranya paket kebijakan ekonomi terbaru (8+4+5) yang meliputi pengembangan digitalisasi dan program pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi. Skema magang tersebut berlangsung enam bulan dengan dukungan honor dari pemerintah. Pada tahap awal, program menargetkan 20 ribu peserta dalam tiga bulan pertama, dengan opsi perpanjangan tiga bulan berikutnya.
Sejalan dengan itu, pemerintah juga mempercepat pembangunan AI Data Center di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, mendorong pengembangan paket gig economy di 15 kota, serta memperluas akses digital melalui Low Earth Orbit (LEO) Satellite yang memungkinkan 100 ribu warga di wilayah sulit dijangkau fiber optic menikmati internet berkecepatan tinggi.
Dari sisi kerja sama internasional, Indonesia memimpin penyusunan ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA) dan baru saja menandatangani Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang untuk pertama kalinya mencakup digital cluster. Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama di ASEAN yang telah menjalani penilaian kesiapan digital melalui metodologi UNESCO.
Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah memberi perhatian pada pengembangan SDM digital. Melalui berbagai program, termasuk kerja sama dengan mitra internasional, Indonesia menargetkan mencetak 10,7 juta talenta digital hingga 2030. Pusat pengembangan teknologi dan pendidikan vokasi digital akan diperluas untuk memperkuat kesiapan generasi muda menghadapi era AI.
“Next engine of growth itu harus sumber daya manusia dan digitalisasi, baru kita bisa menyusul kemajuan yang ada di Jepang, yang ada di Korea, yang ada di Cina. Itulah yang membuat kita nanti menjadi lima besar ekonomi di 2045,” pungkas Airlangga.
Acara ini turut dihadiri Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nesar Patria, Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Ketua Harian PP Kagama Budi Karya Sumadi, Direktur Utama LPP RRI Hendrasmo, Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyastika Ananta, serta sejumlah pimpinan perusahaan.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post