Jakarta, Kabariku – Tahun 2025 menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia dan Portugal yang merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Perayaan ini juga bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80, ditandai dengan Festival Indonesia di SUD Lisboa.
Acara dihadiri lebih dari 250 tamu, termasuk pejabat pemerintah, parlemen, komunitas bisnis, serta sahabat Indonesia. Duta Besar RI untuk Portugal, Susi Marleny Bachsin, menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama dengan Portugal.
Menurutnya, hubungan kedua negara memiliki sejarah panjang sekaligus potensi besar untuk masa depan. Duta Besar Ana Martinho, mantan penasehat Presiden Portugal, hadir sebagai tamu kehormatan dan menyampaikan pidato khusus.
“Dalam bidang politik, Indonesia dan Portugal terus saling mendukung di berbagai organisasi internasional. Termasuk, di Dewan Keamanan PBB, Organisasi Maritim Internasional, dan Financial Action Task Force dan lain,” kata Dubes Susi dalam keterangannya kepada RRI, Kamis (25/9/2025).
Kerja sama ekonomi juga menunjukkan tren positif. “Di bidang ekonomi, nilai perdagangan bilateral pada semester pertama 2025 mencapai USD 119,6 juta dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 16,5 juta. Kerja sama nyata juga terlihat melalui proyek air bersih dan sanitasi di Bali bersama perusahaan Portugal, Aguas de Portugal Internacional,” jelas Dubes Susi.
Selain aspek politik dan ekonomi, Dubes Susi menekankan pentingnya pertukaran budaya. “Meskipun secara geografis berjauhan dari Asia Tenggara, warisan budaya Portugal tetap hidup dalam berbagai bentuk, musik, kuliner, bahasa, dan nama marga keluarga. Yang mencerminkan ikatan sejarah yang sering ditekankan Presiden Sukarno dalam komunikasi dengan diplomat Portugal di Jakarta,” ujarnya.
Pada resepsi perayaan, tampil tari tradisional Indonesia oleh Grup Citraloka, musik oleh Marta do Carmo & the Collective Band featuring Jasmine McCarthy, serta pameran foto “Perjalanan Bersama: 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia–Portugal”.
“Melalui peringatan 75 tahun ini, Indonesia dan Portugal menegaskan tekad untuk memperdalam persahabatan, menjunjung keberagaman, demokrasi. Serta, kemakmuran bersama, serta membangun masa depan yang lebih baik bagi rakyat kedua negara,” tutur Dubes Susi.
Portugal merupakan salah satu negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 28 Desember 1949. Hubungan diplomatik resmi dimulai pada 1950, sempat terhenti, dan dipulihkan kembali pada 28 Desember 1999. Sejak masa Presiden Sukarno, ikatan budaya dan komunikasi politik terus terjalin, diperkuat melalui berbagai kunjungan kenegaraan, termasuk Presiden Sukarno ke Portugal (1960), Presiden Portugal Aníbal Cavaco Silva ke Jakarta (2012), dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Lisabon (2014).
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post