Bandung, Kabariku – Rencana Serikat Pekerja Pariwisata Jawa Barat (SP3JB) untuk memakzulkan Gubernur Dedi Mulyadi (KDM) mendadak viral. Penyebabnya dianggap sepele: larangan study tour sekolah ke luar daerah Jawa Barat.
Isu ini mencuat sejak Selasa (26/8) setelah pernyataan perwakilan SP3JB, Herdi Sudardja, ramai diberitakan berbagai media, termasuk media nasional. Herdi menegaskan pihaknya masih berharap larangan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 45/PK.03.03/KESRA itu dicabut. Jika tidak, SP3JB mengancam akan membawa kasus ini ke DPRD Jabar untuk mengajukan pemakzulan.
Menurut Herdi, kebijakan tersebut memang bersifat internal untuk sekolah, namun dampaknya dirasakan pelaku usaha pariwisata. Ia menilai kebijakan itu melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah karena berdampak langsung pada perekonomian.
Namun, rencana pemakzulan ini justru menuai gelombang komentar warganet. Banyak yang heran mengapa kebijakan larangan study tour harus ditanggapi dengan langkah ekstrem hingga pemakzulan.
“Cuma karena gak boleh study tour, hahaha. Gimana marketingnya kalau gak bisa ngolah selain study tour,” tulis akun @sofyanbudiperdana.
“Kelihatan banget mengharapkan duit dari sekolahan,” sindir akun @bennirilussitumorang.
Netizen lain menilai pengusaha pariwisata seharusnya lebih kreatif mencari pasar lain, bukan bergantung pada anak sekolah. “Pengusaha kok ngandelin anak sekolah,” tulis akun @suryanaa_.
Ada pula yang menyoroti beban finansial orang tua murid. “Rata-rata kolot anu boga budak sakola mah ngadukung kebijakan. Ulah aya study tour, lamun hayang piknik mah sewang-sewangan weh,” komentar akun @gumilar.anjar dalam bahasa Sunda.
Komentar senada datang dari akun @kurniz111 yang menulis, “Kelihatan mau peras uang orang tua murid yang kurang mampu.”
Sebagian warganet juga menyebut aksi SP3JB terkesan dipaksakan. Akun @asseut0uris bahkan menilai gerakan itu sengaja dibiayai pihak tertentu untuk menimbulkan kegaduhan. Sementara akun @karyati.iis mengaku mendukung kebijakan gubernur karena sering melihat orang tua yang memaksakan anak ikut study tour meski secara ekonomi kesulitan.
“Masih heran, apa yang wisata anak sekolah saja? Gimana dengan gathering perusahaan, keluarga dan lain nya,” tanya akun @zf_1185, mengingatkan bahwa pariwisata tidak hanya bergantung pada sektor pelajar.
Dengan derasnya komentar publik, wacana pemakzulan Gubernur Dedi Mulyadi dinilai lebih banyak mengundang kontroversi ketimbang simpati. Banyak warganet melihat SP3JB kurang bijak karena justru menampilkan kesan terlalu bergantung pada pemasukan dari study tour sekolah.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post