Bangkit dari Trauma KDRT, Cut Intan Nabila Kembali Mengayun Pedang Anggar

Jakarta, Kabariku –  Setelah bertahun-tahun vakum dari arena, mantan atlet anggar putri asal Aceh, Cut Intan Nabila, akhirnya kembali mengangkat pedang.

Langkah ini menjadi babak baru dalam hidup perempuan kelahiran 23 Maret 2001 tersebut setelah mengalami trauma fisik dan psikis akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari mantan suami.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Awal 2025 lalu, Cut Intan Nabila sempat terbang ke Singapura untuk mengikuti event anggar. Kemudian pada Mei lalu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sempat menggandeng Cut Intan Nabila untuk mempromosikan Asian Fencing Championships 2025 yang berlangsung di Bali.

 “Insyaallah saya kembali bermain anggar. Saya mulai aktif lagi sejak akhir tahun kemarin, terakhir ikut event di Singapura,” ujarnya dikutip dari laman Kemenpora, Kamis (14/8).

Bagi ibu tiga anak ini, kembali ke dunia anggar adalah perjalanan pulang ke rumah.  Anggar adalah cabang olahraga yang telah membesarkan nama Cut Intan Nabila. Sekedar informasi,  perempuan ini sempat mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Anggar 2018.

Dalam  Asian Fencing Championships 2025 , Cut Nabila tak hanya mempromosikan anggar, tapi juga memperkenalkan Indonesia secara keseluruhan, baik budayanya, kulinernya hingga wisatanya kepada para atlet dari luar negeri.

Namun, perjalanan menuju titik ini tidak mudah.  Cut Intan membawa kenangan pahit dari pernikahan dengan Armor Toreador Gustifante akibat KDRT. Cut Intan Nabila pun sempat harus menjalani perawatan fisik dan menghadapi trauma psikis mendalam.

KDRT itu pulalah yang memaksa Cut Intan Nabila menggugat cerai Armor.

Perceraian resmi diputuskan pada Maret 2025. Majelis hakim memberikan hak asuh penuh kepada Cut Intan atas ketiga anaknya, sementara Armor diwajibkan memberi nafkah Rp15 juta per bulan. Armor pun divonis 4,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Cibinong akibat melakukan KDRT tersebut.

Armor merupakan pengusaha muda. Ia lulusan Universitas Al Azhar Indonesia jurusan Studi Internasional/Global dengan gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan. Ia pemilik PT Bisnis Cukur Nusantara yang mengelola usaha pangkas rambut di berbagai kota, dan sempat aktif di dunia kuliner. Namun, catatan kelam KDRT membuat reputasinya runtuh dan membawanya ke balik jeruji.***