Jakarta, Kabariku – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meletus dahsyat dua kali pada Senin, 7 Juli 2025.
Letusan pertama terjadi sekitar pukul 11.05 WITA dan diikuti oleh letusan kedua pada malam hari pukul 19.32 WITA. Kedua erupsi tersebut mengakibatkan dampak besar terhadap sektor penerbangan, lingkungan, dan kehidupan warga sekitar.
Letusan Spektakuler Dua Kali Sehari
Letusan pertama pada pagi hari mengejutkan warga dengan kolom abu yang menjulang hingga 18.000 meter di atas puncak gunung, disertai dentuman keras dan awan panas yang meluncur sejauh 5 kilometer. Malam harinya, letusan susulan terjadi sekitar pukul 19.32 WITA dengan kolom abu mencapai 13.000 meter dan suara gemuruh yang terdengar jelas hingga Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA).
Dua letusan dalam sehari ini dinilai sangat jarang terjadi dengan kekuatan sebesar itu. Akibatnya, status Gunung Lewotobi Laki-laki tetap berada pada Level IV (Awas), status tertinggi dalam skala peringatan aktivitas gunungapi di Indonesia.
Dampak Signifikan: Bandara Lumpuh, Desa Tertutup Abu
Letusan dahsyat tersebut berdampak luas, terutama pada sektor transportasi dan pemukiman warga di sekitar gunung. Berikut rincian dampaknya:
- Kelumpuhan Penerbangan
- Penutupan Bandara: Bandara Komodo (Labuan Bajo) dan Fransiskus Xaverius Seda (Maumere) ditutup sementara.
- Bandara Soa (Bajawa) dan Haji Hasan Aroeboesman (Ende) juga sempat terdampak.
- Pembatalan dan Penundaan Penerbangan: Penerbangan dari dan menuju Labuan Bajo, Maumere, dan Larantuka dibatalkan oleh berbagai maskapai, termasuk Garuda Indonesia, Batik Air, Super Air Jet, Wings Air, hingga maskapai asing seperti Virgin Australia, Jetstar, Qantas, dan Air Busan.
- Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali pun terkena dampak, dengan banyak penerbangan domestik dan internasional dibatalkan atau tertunda.
- Diperkirakan, ratusan penerbangan terganggu dan ribuan penumpang tertahan.
- Paparan Abu dan Material Vulkanik
- Hujan abu tebal, pasir, kerikil, hingga batu kecil mengguyur sejumlah desa di sekitar gunung.
- Langit Flores Timur sempat menghitam akibat pekatnya abu vulkanik.
- Desa-desa seperti Lewotobi, Lewoawan, Nurabelen, Hewa, dan Riangrita terdampak langsung. Warga diminta membersihkan atap rumah dari material vulkanik untuk menghindari ambruknya bangunan.
3. Korban dan Gangguan Lain
- Beberapa warga dilaporkan mengalami luka akibat terkena lontaran material panas.
- Aktivitas warga dibatasi dalam radius 6 kilometer, serta sektor barat daya hingga timur laut sejauh 7 kilometer dari kawah aktif.
- Jalan penghubung Maumere–Larantuka sempat ditutup akibat material vulkanik yang menutup akses jalan.
Peringatan Badan Geologi
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, meminta masyarakat tetap waspada dan tidak mempercayai informasi yang tidak resmi. Ia mengimbau warga dan wisatawan untuk tidak beraktivitas di zona bahaya serta mewaspadai potensi banjir lahar, terutama jika hujan turun di daerah aliran sungai berhulu di puncak gunung, seperti Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.
“Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level IV (Awas). Jangan percaya informasi yang tidak jelas sumbernya. Tetap ikuti arahan dari pemerintah dan waspadai potensi banjir lahar hujan,” kata Wafid.
Pihak Badan Geologi juga mengimbau Pemerintah Daerah untuk terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi di Desa Pululera dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Informasi terkini bisa diakses melalui situs resmi Magma Indonesia dan media sosial resmi Badan Geologi.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post