Bandung, Kabariku – Seorang dokter yang diduga memerkosa keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akhirnya terungkap identitasnya. Ia adalah Priguna Anugerah Pratama (PAP), lahir pada 14 Juli 1994 di Pontianak, Kalimantan Barat.
Priguna menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran di sebuah universitas di Bandung, lalu melanjutkan ke Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad). Dalam rangka pendidikan tersebut, ia menjalani praktik klinik di RSHS Bandung.
Karier Priguna runtuh setelah terlibat kasus pemerkosaan. Berdasarkan penyelidikan Polda Jawa Barat, ia diduga memperkosa seorang perempuan berinisial FH (21), yang merupakan pendamping pasien, dalam kondisi tak sadarkan diri setelah disuntik cairan pembius lewat infus.
Kejadian berlangsung pada 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB di ruang 711 Gedung MCHC RSHS. Saat itu, korban diminta menjalani transfusi darah sendirian tanpa didampingi keluarga.
Dokter Priguna menyuruh korban berganti pakaian operasi, lalu menyuntikkan cairan ke infus setelah menusuk tangan korban hingga 15 kali. Korban pun kehilangan kesadaran.
Saat terbangun sekitar pukul 04.00 WIB, ia merasakan perih di bagian tubuhnya saat buang air kecil.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, menyebut pelaku memiliki kelainan seksual berupa fetish terhadap orang tak sadarkan diri.
“Fantasinya senang lihat yang pingsan saja,” ujar Surawan, Kamis (10/4/2025).
Hingga kini, polisi menduga jumlah korban mencapai tiga orang, dua di antaranya adalah pasien. Namun baru satu korban, yakni FH, yang melaporkan kejadian tersebut.
Saat hendak ditangkap, Priguna sempat mencoba bunuh diri dengan melukai pergelangan tangannya dan sempat dirawat sebelum akhirnya resmi ditahan pihak kepolisian.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus pemerkosaan yang dilakukan Dokter Priguna Anugerah Pratama.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post